NasDem Sumenep Lirik Kiai Unais – Kiai Fikri

- Jurnalis

Rabu, 31 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris DPD NasDem Sumenep A. Hosaini Adhim. (FOTO: DOK. KLIK MADURA)

Sekretaris DPD NasDem Sumenep A. Hosaini Adhim. (FOTO: DOK. KLIK MADURA)

SUMENEP || KLIKMADURA – Keputusan DPP PDI Perjuangan mengusung bakal calon bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo berpasangan dengan KH. Imam Hasyim membuat publik terkejut. Sebab, pasangan tersebut di luar prediksi.

KH. Imam Hasyim tidak pernah mendaftarkan diri sebagai bakal calon wabup ke PDI Perjuangan. Justru, yang mendaftar adalah Abdul Hamid Ali Munir, kader militan PKB yang saat sekarang menjabat sebagai Ketua DPRD Sumenep.

Menyikapi dinamika politik yang berkembang, DPD NasDem Sumenep mulai pasang kuda-kuda. Partai besutan Surya Paloh itu melirik KH. Unais Ali Hisyam berpasangan dengan KH. Ali Fikri sebagai lawan tanding calon petahana.

Baca juga :  Kepala Bakesbangpol Sumenep Dipolisikan Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan Uang Jasa Quick Count Pilkada 2024

Dua tokoh pesantren besar di Sumenep itu sudah diusulkan oleh DPD NasDem Sumenep ke DPP NasDem untuk mendapatkan rekomendasi. Harapannya, dua sosok tersebut bisa mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati Sumenep.

”Keinginan rakyat di bawah, tidak ingin Pilkada Sumenep ini hanya diikuti calon tunggal,” kata Sekretaris DPD NasDem Sumenep A. Hosaini Adhim saat diwawancara Klik Madura, Rabu (31/7/2024).

Hosaini menyampaikan, kunci agar Pilkada Sumenep tidak hanya diikuti calon tunggal berada di NasDem dan PPP. Jika dua partai tersebut berkoalisi, maka bisa mengusung calon sendiri.

Baca juga :  Klaim Didukung Khofifah, KH. Kholilurrahman Optimistis Rebut Kembali Singgasana Pendopo Ronggosukowati

Tapi, jika salah satu partai tersebut justru mengusung calon petahana, maka harapan adanya calon pesaing Achmad Fauzi – KH. Imam Hasyim secara otomatis sirna.

”Untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati Sumenep, minimal harus punya 10 kursi dewan. NasDem punya 5 kursi dan PPP punya 6 kursi, maka bisa mengusung calon sendiri kalau keduanya berkoalisi,” katanya.

Namun sebaliknya, jika salah satu partai tersebut mengusung petahana, maka sisa partai lainnya sangat sulit untuk mengusung pasangan calon sendiri.

”InsyaAllah tidak hanya NasDem, partai-partai lain juga tidak ingin hanya ada satu calon di Pilkada nanti,” kata pria murah senyum itu.

Baca juga :  Gelar Deklarasi Pemilu Damai, Ikhtiar Ratusan Mahasiswa Jaga Stabilitas Pilkada Serentak 2024

Meski demikian, Hosaini Adhim sadar bahwa pengurus partai di tingkat bawah tidak bisa berbuat banyak. Sebab, pemberian rekomendasi merupakan kewenangan penuh pengurus pusat.

”Yang bisa dilakukan adalah, menunggu kepastian rekomendasi dari DPP. Saya dan teman-teman para kader siap menunggu rekomendasi dari DPP,” tandasnya. (pen)

Berita Terkait

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas
Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG
Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa
Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor
Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean
Teken MoU dengan Kejati Jatim, Bupati Fauzi Tegaskan Sumenep Siap Jadi Contoh Penerapan Restorative Justice
Pulau Sepudi Gempa Lagi, Siswa SD Panik Lari Berhamburan ke Luar Kelas
Aksi Laut Jilid II, Nelayan Kangean Usir Kapal PT KEI dan Desak Hentikan Seismik

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:41 WIB

Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:25 WIB

Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean

Berita Terbaru

Catatan Pena

Migas Madura, Paradoks Kekayaan Alam dan Kesejahteraan

Minggu, 19 Okt 2025 - 23:51 WIB

Catatan Pena

Puncak Amarah di Lapangan Migas Hidayah

Minggu, 19 Okt 2025 - 00:25 WIB