SUMENEP || KLIKMADURA – Proyek saluran irigasi di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Sumenep mendapat sorotan dari berbagai pihak. Pemicunya, karena proyek senilai Rp 195 juta itu mulai rusak.
Padahal, proyek Program percepatan Peningkatan Tataguna Air Irigasi (P3-TGAI) itu baru dibangun pada tahun anggaran 2024 lalu. Anggaran proyek tersebut bersumber dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.
Pantauan Klik Madura di lokasi, pekerjaan proyek irigasi tersebut rusak. Di beberapa bagian terlihat sudah mengelupas.
Kades Kecer, Matlani mengatakan, rusaknya saluran irigasi tersebut bukan karena kualitas pengerjaan yang tidak baik. Tetapi, karena faktor alam, seperti bumi bergerak dan aliran air yang deras.
“(Proyek) itu memang proses direnovasi. Ambruk bukan karena kualitas, di lokasi itu memang rawan ambruk karena air di jalur itu memang deras,” katanya.
Dia juga membantah sengaja membiarkan proyek tersebut rusak. Pasalnya, pihaknya masih berencana akan memperbaiki, namun masih menunggu waktu yang tepat. Yakni, sampai air deras di lokasi tersebut berkurang.
“Bukan mau ditelantarkan seperti itu, ini nunggu berkurangnya air. Di jembatannya saja, sudah beberapa kali dicor tapi tidak kuat menahan air,” katanya.
Untuk diketahui, program P3-TGAI itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, dan memberdayakan masyarakat.
Serta, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
P3-TGAI merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan melibatkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). (zen/diend)