KANGEAN, SUMENEP|| KLIKMADURA – Gelombang penolakan terhadap rencana survei seismik migas yang akan dilakukan SKK Migas-Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI) semakin meluas.
Ratusan warga turun jalan menyuarakan penolakan terhadap aktivis yang diyakini akan berdampak buruk terhadap lingkungan hidup itu. Mereka berorasi dan membentangkan beragam tulisan berisi penolakan di halaman Kantor Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Senin (16/6/2025).
Hasan Basri, selaku Korlap Aksi dalam orasi mengatakan, ada beberapa tuntutan dari masyarakat yang melakukan aksi turun jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di antaranya, meminta Camat Arjasa menghentikan sosialisasi survei seismik migas di tingkat desa. Sebab, kegiatan tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Kemudian, seluruh rencana survei seismik dan eksplorasi migas di Pulau Kangean itu juga wajib dihentikan. Sebab, masyarakat dengan tegas menolak aktivitas hulu migas yang berpotensi merusak lingkungan.
“Hentikan aktivitas hulu migas yang berpotensi merusak ekosistem laut, merugikan nelayan dan mengancam keberlangsungan kehidupan masyarakat pesisir,” katanya saat orasi.
Masyarakat juga meminta agar pemerintah menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Kangean yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut dan lingkungan yang sehat. Sebab, selama ini masyarakat hanya diberi janji manis investasi yang mengorbankan lingkungan hidup.
“Kembalikan kedaulatan atas tanah dan laut kepada masyarakat adat dan masyarakat lokal. Tidak boleh ada proyek apapun yang berjalan tanpa persetujuan dari masyarakat,” katanya.
Bahkan, massa aksi meminta pemerintah mencabut dan menolak izin baik eksplorasi maupun eksploitasi migas di Pulau Kangean. Sebab, asas kebermanfaatannya terhadap kelangsungan hidup masyarakat tidak jelas.
“Kami meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian ESDM melakukan audit lingkungan dan sosial secara menyeluruh terhadap operasional KEI,” katanya dengan lantang.
Sekretaris PC Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Kangean, Firdausi juga dengan lantang menyuarakan penolakan. Menurut dia, survei seismik migas itu hanya berdampak buruk terhadap ekosistem laut.
“Kami dengan tegas menolak rencana survei seismik migas ini karena akan merusak ekosistem laut yang pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan masyarakat pesisir yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada hasil melaut,” tandasnya. (pen)