PAMEKASAN || KLIKMADURA – Para penambang galian C ilegal harap-harap cemas. Sebab, Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman berjanji akan menutup aktivitas pertambangan tersebut lantaran diduga menjadi penyebab terjadinya banjir.
Mantan anggota DPR RI itu menyampaikan, dugaan sementara penyebab terjadinya banjir itu adalah menyempitnya akses air. Kemudian, anak sungai yang juga butuh perluasan sehingga mampu menampung lebih banyak volume air.
Aktivitas masyarakat seperti penambangan galian C juga diduga menjadi pemicu banjir. Dengan demikian, Pemkab Pamekasan akan melakukan penertiban sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana musiman tersebut.
Aktivitas galian C yang sudah berizin akan dicek ke lapangan. Sementara, untuk tambang yang tidak berizin akan ditutup.
“Galian C yang berizin akan kami cek apakah volumen penambangannya setiap hari sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak,” katanya saat meninjau lokasi banjir.
Kiai Kholil meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan segera melakukan langkah taktis agar air yang menggenangi pemukiman penduduk segera surut.
Orang nomor satu di Bumi Ratu Pamellingan itu juga meminta semua pihak untuk ikut mencari solusi agar musibah musiman itu tidak terjadi lagi.
Sebab, bencana banjir tersebut membuat masyarakat menderita. Selain aktivitasnya tidak bisa berjalan, warga juga harus mengamankan barang-barang berharga yang dimiliki.
“Tidak boleh tidak, pejabat atau tenaga yang membidangi (penanganan banjir) harus menelusuri mulai dari hulu sampai ke hilir bisa pakai pelampung ban atau apa sehingga bisa melihat langsung (penyebab banjir),” katanya.
Melalui penelusuran tersebut, diyakini solusi penanganan banjir akan ditemukan. Dengan demikian, bencala alam tersebut akan teratasi.
“Kasihan pada warga, karena kami setelah datang tadi mengetahui secara langsung penderitaan mereka, yang setiap terjadi hujan besar mereka harus berjuang membersihkan dan mengamankan barang-barang berharga,” katanya.
Wabup Pamekasan H. Sukriyanto mengaku terenyuh melihat kondisi warga korban banjir. Dengan demikian, pemerintah akan segera mencari solusi untuk mengatasi bencana tersebut.
“Jujur kami terenyuh, Insyaallah dalam waktu dekat kami bersama-sama akan mencari solusi,” tandas mantan Kades Blaban, Kecamatan Batumarmar itu. (pen)