Sumenep-Bangkalan Dapat Jatah BSPS Paling Banyak, Padahal Sampang Paling Miskin

- Jurnalis

Rabu, 23 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi liputan khusus skandal BSPS di Kabupaten Sumenep. (META AI yang Disempurnakan)

Ilustrasi liputan khusus skandal BSPS di Kabupaten Sumenep. (META AI yang Disempurnakan)

SUMENEP || KLIKMADURA – Dugaan ketidakberesan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) muncul jauh sebelum kasus tersebut bergulir di meja hukum.

Banyak kalangan aktivis mempertanyakan pembagian kuota program yang direalisasikan pada tahun politik 2024 lalu itu.

Direktur Lembaga Kajian Kebijakan Publik (LKKP) Taufikurrahman mengatakan, pembagian kuota BSPS di Madura patut dipertanyakan. Sebab, pembagian kuota BSPS di Madura sangat timpang.

Kabupaten Sumenep dan Bangkalan mendapat jatah paling banyak. Padahal, secara statistik, Kabupaten Sampang paling miskin di banding kabupaten lain.

Perinciannya, Kabupaten Bangkalan dapat 3 ribu unit rumah, Kabupaten Sampang mendapat kuota 419 unit dan Kabupaten Pamekasan sebanyak 218 unit.

Baca juga :  Runtuhnya Pilar Demokrasi di Kota Keris

Sementara, Kabupaten Sumenep menjadi kabupaten yang paling banyak mendapat bantuan BSPS. Yakni, sebanyak 5.490 unit dengan total anggaran Rp 109,80 miliar.

“Apa pertimbangannya sehingga Kabupaten Sumenep dan Bangkalan paling banyak dapat kuota BSPS? Itu yang patut kita pertanyakan bersama,” katanya.

Taufik menyampaikan, beragam spekulasi bermunculan mengenai ketimpangan jumlah kuota itu. Salah satunya, ada yang menduga erat kaitannya dengan kepentingan politik.

Mengingat, bantuan tersebut direalisasikan menjelang Pileg dan Pilpres. Namun, spekulasi itu perlu dikaji lebih mendalam untuk membuktikan kebenarannya.

“Kasus BSPS di Sumenep ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, karena saya yakin ada aktor intelektual di balik kasus ini,” katanya.

Baca juga :  Korkab BSPS Hilang?

Menurut Taufik, Rizky Pratama selaku Koordinator Fasilitator Program BSPS di Kabupaten Sumenep menjadi saksi mahkota dalam kasus tersebut.

Jika Rizky mau buka-bukaan, maka kasus yang diduga merugikan negara hingga ratusan miliar itu bisa terungkap secara tuntas.

“Sekarang bolanya ada di Kejati Jatim. Kami mendorong dan mendukung agar kasus ini diusut sampai tuntas,” tandasnya. (pen)

Berita Terkait

Demi Keamanan Masyarakat, Bupati Fauzi Aktifkan Kembali Siskamling Paling Lambat 31 Oktober!
RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep Siap Hadirkan Layanan Urologi Modern, Warga Tak Perlu Dirujuk ke Luar Daerah
Lestraikan Budaya Karapan Sapi Tanggha’, 40 Pasang Sapi Adu Gagah di Desa Langsar
Ketua DPC PKDI Ubaid Abdul Hayat Ajak Warga Sumenep Tetap Tenang dan Tolak Provokasi
Doa untuk Keselamatan Negeri Bersama Ojol dan Tokoh Masyarakat, Bupati Sumenep Ajak Warga Jaga Persatuan
RSUD Moh. Anwar Sumenep Curi Perhatian di MCF 2025, Hadirkan Inovasi Digital dan Dekatkan Layanan
Cegah Abrasi dan Jaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir, KOSA Tanam 10 Ribu Mangrove di Sumenep
Usai Ditelpon Dasco, Menkes Budi Gunadi Sadikin Turun ke Sumenep Tangani KLB Campak

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 07:31 WIB

Demi Keamanan Masyarakat, Bupati Fauzi Aktifkan Kembali Siskamling Paling Lambat 31 Oktober!

Selasa, 23 September 2025 - 01:55 WIB

RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep Siap Hadirkan Layanan Urologi Modern, Warga Tak Perlu Dirujuk ke Luar Daerah

Sabtu, 13 September 2025 - 22:33 WIB

Lestraikan Budaya Karapan Sapi Tanggha’, 40 Pasang Sapi Adu Gagah di Desa Langsar

Rabu, 3 September 2025 - 04:47 WIB

Ketua DPC PKDI Ubaid Abdul Hayat Ajak Warga Sumenep Tetap Tenang dan Tolak Provokasi

Selasa, 2 September 2025 - 15:17 WIB

Doa untuk Keselamatan Negeri Bersama Ojol dan Tokoh Masyarakat, Bupati Sumenep Ajak Warga Jaga Persatuan

Berita Terbaru