SAMPANG || KLIKMADURA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sampang (Bemsa) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sampang. Kamis, (30/1/2025).
Mereka mendesak wakil rakyat segera menyikapi maraknya penjualan pupuk bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET). Massa aksi membawa sampel pupuk yang dijual dengan harga mahal dari Kecamatan Jrengik, Torjun dan Banyuates.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Hamdani mengatakan, banyak ditemukan penjualan pupuk bersubsidi di atas HET. Padahal, pemerintah sudah menentukan harga melalui Permentan Nomor 1 Tahun 2024 Pasal 1 Ayat 7.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, Permendag Nomor 4 Tahun 2023 Pasal 1 Ayat 15, dan Kepmentan Nomor 249/KPTS/SR.320/M/04/2024.
“Di tiga kecamatan yang kami jadikan sampel itu, harga pupuk Urea Rp 125 ribu dan pupuk NPK Rp 130 ribu,” katanya saat orasi.
Bahkan, mahasiswa menemukan adanya dugaan pungutan liar (pungli) saat pendaftaran rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) di beberapa kecamatan. Praktik haram tersebut semakin membuat masyarakat kecil menjerit.
“Masyarakat yang mendaftar ulang dikenakan biaya Rp 100 ribu. Padahal dalam aturan tidak dikenakan biaya saat mendaftar ulang,” jelasnya.
Aksi yang digelar Aliansi BEM Sampang itu ditemui langsung oleh Ketua DPRD Sampang Rudy Kurniawan, Iqbal Fatoni, dan Iwan Efendi yang sama-sama menjabat sebagai wakil ketua dewan.
“Kami akan segera menindaklanjuti tuntutan ini. Kalau perlu kami akan ajak BEM Sampang untuk duduk langsung bersama dinas terkait untuk menyelesaikan tuntutan ini,” ungkap Rudy Kurniawan.
Usai aksi, Hamdani selaku korlap aksi merasa kecewa kepada aparat penegak hukum. Sebab, petugas melakukan tindakan refresif yang dilakukan kepada aksi masa.
“Saya sangat kecewa kepada kepolisian. Tugasnya mengamankan dan menjadi mitra kami. Malah melakukan tindakan kekerasan yang sampai merobek pakaian salah satu masa aksi. Sehingga ada masa aksi perempuan yang pingsan karena terkena injak,” ungkapnya.
Koordinator BEM Sampang, Alaika Sya’dul Iroqi berharap, tuntutan yang dibawa kepada DPRD Sampang segera ditindaklanjuti dan diselesaikan.
“Kami dari BEM Sampang menegaskan kepada DPRD Sampang untuk segera mengkoordinasikan dan menindaklanjuti tuntutan kami. Serta mendesak dinas terkait untuk segera diselesaikan permasalah tersebut,” tandasnya. (san/diend)