Tanah Negara Kawasan Pantai Jumiang Pamekasan Disertifikat Hak Milik Lalu Diperjualbelikan

- Jurnalis

Selasa, 4 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tempat pengolahan rajungan milik Fadlillah yang berdiri di atas tanah atas nama Mistiara di Dusun Duko, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Tempat pengolahan rajungan milik Fadlillah yang berdiri di atas tanah atas nama Mistiara di Dusun Duko, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus dugaan penyerobotan tanah negara di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu yang melibatkan PT. Budiono Madura Bangun Persada membuka tabir praktik pengusaan tanah negara untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan informasi yang diterima Klik Madura, luasan tanah negara di lokasi tersebut awal mulanya 20 hektare. Kemudian, seluas 2,5 hektare dimohon kepada negara untuk menjadi hak milik atas nama Mistiara.

Perempuan tersebut merupakan istri mantan kepala desa Tanjung, Kecamatan Pademawu. Kemudian, 15 hektare dimohon menjadi hak milik atas nama Haji Syafii dan enam orang kerabatnya. Sementara sisanya, masih atas nama negara.

Baca juga :  4.723 Anak Di Pamekasan Putus Sekolah

Sekretaris Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tanjung Miskari mengatakan, tanah seluas 2,5 hektare yang disertifikat atas nama Mistiara sudah diperjualbelikan.

IMG-20250606-WA0005
IMG-20250606-WA0004
IMG-20250606-WA0003
IMG-20250606-WA0006
previous arrow
next arrow

Salah satu pembelinya adalah Fadlillah yang merupakan pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Dia membeli tanah dengan total luasan sekitar 50×60 meter persegi.

Tanah yang berada di kawasan pesisir Pantai Jumiang itu dimanfaatkan untuk usaha pengolahan rajungan. Masyarakat sangat menyayangkan penggunaan lahan pesisir yang semestinya dimafaatkan untuk kepentingan publik itu justru digunakan untuk bisnis pribadi.

Menurut Miskari, Fadlillah membeli tanah tersebut kepada mantan perangkat desa. Pembeliannya secara bertahap sampai pada akhirnya luasan yang dikuasai mencapai kisaran 50×60 meter persegi.

Baca juga :  Polres Pamekasan Temukan Perkara Pidana Kasus Dugaan Pengrusakan Mangrove Desa Tanjung

”Kami juga heran, sebagai pejabat pemerintahan mestinya memberikan contoh yang baik, bukan justru menjadi bagian yang menguasai tanah negara untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Miskari menyampaikan, tanah atas nama Mistiara itu sebagian besar belum dimanfaatkan. Dengan demikian, dia mendesak pemerintah turun tangan agar tanah tersebut dikembalikan menjadi aset negara, sehingga bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

Dikonfirmasi terpisah, Fadlillah membenarkan membeli tanah di kawasan pesisir Pantai Jumiang. Tepatnya, di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu kepada tiga orang secara bertahap.

Sampai saat ini, sertifikat hak milik (SHM) tanah tersebut masih atas nama Mistiara. Dia juga membenarkan bahwa lahan tersebut dimanfaatkan untuk membuka usaha pengelolaan rajungan.

Baca juga :  Pasien BPJS Kesehatan Dapat Pelayanan Buruk dari RSUD Smart Pamekasan

”Saya baru beli sekitar tahun 2023, selama ini tidak ada masalah karena tanah itu sudah bersertifikat,” kata pria yang menjabat Kepala Bidang Tenaga Kependidikan Disdikbud Pamekasan itu.

Fadlillah enggan berkomentar banyak perihal polemik pengusaan tanah negara di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu itu. Sebab, dia mengaku tidak punya kapasitas untuk mengomentari hal tersebut. (pen)

Berita Terkait

Kurir JNT Dicekik Sampai Berdarah, Polres Pamekasan Turun Tangan
Kecewa Berat, Wali Murid SDIT Al-Uswah Pamekasan Bakal Minta Uang Pembangunan Rp 8 Juta Dikembalikan
Masalah Internal SDIT Al-Uswah Pamekasan Semakin Akut, Guru Mundur Berjamaah, Murid Ancang-Ancang Pindah Sekolah
Sejumlah Guru SDIT Al-Uswah Pamekasan Diberhentikan Sepihak, Wali Murid Pindahkan Anaknya
Tak Ideal, Pamekasan Hanya Punya Satu Dokter Spesialis Tulang
Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Pamekasan Tinggi
Peringati Tahun Baru Hijriah, Hijabi Madura Gelar Santunan Anak Yatim dan Sarapan Gratis
Ahli Hukum Pidana Unira Sebut Penghentian Kasus Dugaan Korupsi GBP Langgar Aturan

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 06:14 WIB

Kurir JNT Dicekik Sampai Berdarah, Polres Pamekasan Turun Tangan

Senin, 30 Juni 2025 - 10:26 WIB

Kecewa Berat, Wali Murid SDIT Al-Uswah Pamekasan Bakal Minta Uang Pembangunan Rp 8 Juta Dikembalikan

Minggu, 29 Juni 2025 - 08:59 WIB

Masalah Internal SDIT Al-Uswah Pamekasan Semakin Akut, Guru Mundur Berjamaah, Murid Ancang-Ancang Pindah Sekolah

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:13 WIB

Sejumlah Guru SDIT Al-Uswah Pamekasan Diberhentikan Sepihak, Wali Murid Pindahkan Anaknya

Sabtu, 28 Juni 2025 - 02:51 WIB

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Pamekasan Tinggi

Berita Terbaru