SAMPANG || KLIKMADURA — Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madulang 2, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, terpaksa dipindahkan ke rumah warga setelah atap ruang kelas ambruk.
Sebanyak 69 siswa kini belajar di rumah warga bernama Maskur yang letaknya bersebelahan dengan sekolah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong dan tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Meski begitu, ambruknya atap membuat aktivitas pendidikan di sekolah itu lumpuh sementara.
Kepala SDN Madulang 2, Hafiluddin, mengatakan bangunan sekolah sudah mengalami kerusakan parah sejak dua tahun terakhir.
Beberapa ruang kelas bahkan tidak lagi digunakan karena kondisinya sangat membahayakan keselamatan siswa.
“Kami sudah mengantisipasi dan menghentikan kegiatan belajar di kelas yang rusak karena khawatir ambruk. Mulai dari siswa kelas I, II, dan III kami pindahkan belajar ke rumah warga,” ujarnya, Kamis 24 Oktober 2025.
Hafiluddin menambahkan pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
Alasannya, status tanah sekolah masih dalam sengketa hak pakai sehingga proposal renovasi tidak bisa diproses.
“Kami berharap ada perhatian dari dinas agar ruang kelas yang ambruk segera diperbaiki. Anak-anak harus belajar di tempat yang aman dan nyaman,” harapnya.
Kekhawatiran juga datang dari wali murid. H. Abdus, salah satu orang tua siswa, mengaku waswas dengan keselamatan anaknya jika masih belajar di bangunan sekolah yang sudah lapuk.
“Kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan, apalagi musim hujan sudah dekat. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki bangunan sekolah itu,” katanya.
Sementara itu, guru SDN Madulang 2, Ahmad Susanto menjelaskan, pemindahan kegiatan belajar ke rumah warga dilakukan agar proses pendidikan tetap berjalan.
“Sebelumnya kami sempat menerapkan sistem shift di sekolah, tapi banyak siswa tidak masuk. Sekarang semua kegiatan dipusatkan di rumah warga agar belajar tetap berlangsung normal,” ungkapnya.
Dia menambahkan, para guru dan wali murid sangat berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki fasilitas sekolah tersebut.
“Kami ingin anak-anak kembali belajar di ruang kelas yang layak dan aman,” pungkasnya. (ibn/nda)














