SURABAYA || KLIKMADURA – Berpendidikan tinggi tidak musti anak orang kaya dan orang kota. Anak desa yang lahir dari keluarga sederhana juga mampu meraih cita-cita. Asal, memiliki semangat dan mimpi besar.
Seperti itulah yang dibuktikan oleh Imamah. Perempuan kelahiran Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep itu berhasil menuntaskan jenjang pendidikan secara paripurna.
Dia resmi menyandang gelar doktor dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Program studi yang ditempuh pun sangat menantang. Yakni, Teknik Elektro.
Berbekal mimpi dan cita-cita tinggi, Imamah mampu menaklukkan tantangan selama proses belajar di Program Doktor ITS Surabaya. Berbagai prestasi juga dia raih. Seperti publikasi jurnal internasional bereputasi hingga publikasi pada seminar internasional.
Dua karya ilmiah milik Imamah berhasil tembus publikasi jurnal internasional Q1. Yakni, berjudul Development of Dynamic Personalized Learning Paths Based on Knowledge Preferences and the Ant Colony Algorithm. Jurnal tersebut terbit di IEEE Access volume 12 tahun 2024.
Kemudian, jurnal kedua berjudul Enhancing Students Performance Through Dynamic Personalized Learing Path Using ant Colony and Item Response Theory (ACOIRT). Jurnal tersebut terbit di Computers and Education: Artificial Intelligence 7 pada tahun 2024.
Imamah juga memiliki tiga artikel yang dipublis pada kegiatan seminar internasional. Artikel pertama berjudul Clustering Approach for Modeling Course Difficulty Level in Adaptive Learning. Artikel tersebut dipublikasi pada IEEE Internastional Conference on Computantional Inteligence and Virtual Environments for Measurement System and Application (CIVEMSA) di Xi’an, China.
Kemudian, artikel ke dua dipublikasi di IEEE Region 10 Cenference di Chiang Mai, Thailand pada tahun 2023. Artikel tersebut berujudul Dynamics Personalized Learning Path Based on Triple Criteria using Deep Learning and Rule-Based Method.
Lalu, artikel ke tiga dipublikasi pada kegiatan International Electronics Symposium (IES) di Surabaya pada tahun 2021. Artikel tersebut berjudul Development of Text Classification Based on Difficulty Level in Adaptive Learning System using Convolutional Neural Network.
Imamah mengatakan, cita-cita ingin berpendidikan tinggi sudah terpatri di hatinya sejak kecil. Dengan modal keinginan dan semangat tinggi, satu demi satu tangga pendidikan dia tempuh.
Bermula dari mengenyam pendidikan dasar di SDN Prenduan 1 Sumenep, lanjut ke SMPN 1 Pragaan lalu berlanjut ke SMA Negeri 3 Pamekasan.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan mengambil program studi (prodi) Teknik Informatika. Lalu, melanjutkan pendidikan magister dengan prodi yang sama di ITS Surabaya.
Imamah kemudian menempuh pendidikan S3 di ITS Surabaya dengan mengambil prodi Teknik Elektro. Jenjang pendidikan tertinggi itu diselesaikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00.
”Alhamdulillah akhirnya saya bisa menyelesaikan S3 dengan baik. Terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini,” kata Imamah.
Perempuan berkerudung itu juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Mauridhi Hery Purnomo selaku promotor yang telah membimbing proses penyusunan desertasi. Tanpa bimbingan tersebut, Imamah mengakui akan sulit menyelesaikan tugas akhir itu.
”Terima kasih pula saya sampaikan kepada Prof. Arif Djunaidy dan Prof. Umi Laili Yuhana selaku co promotor yang juga membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan tugas akhir,” katanya.
Dosen Fakultas Teknik UTM itu menyampaikan, kesuksesan bukan milik orang kaya. Tetapi, milik siapapun yang memiliki mimpi dan tekad kuat untuk mewujudkan mimpi itu. Dengan demikian, dia meminta kepada seluruh kaum muda untuk tidak takut bermimpi.
”Yang membuat kita sukses bukan sekadar lembaga pendidikan yang bagus, tetapi keberanian untuk bermimpi dan tekad kita untuk mewujudkan mimpi itu,” tandasnya. (diend)