Vihara Avalokitesvara, Simbol Toleransi Umat Beragama di Madura

- Jurnalis

Minggu, 21 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemimpin Redaksi (Pemred) Klik Madura Prengki Wirananda berada di halaman Vihara Avalokitesvara, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Pemimpin Redaksi (Pemred) Klik Madura Prengki Wirananda berada di halaman Vihara Avalokitesvara, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura.

*IMDAD FAIHA ILA SABILA, Reporter Klik Madura

____________

MADURA terkenal dengan nilai-nilai agama yang kental. Hidup rukun dan damai menjadi prioritas yang diterapkan dalam bersosial.

Sikap toleransi yang begitu kuat ini tergambarkan melalui bangunan ibadah bersejarah yang sudah ada sejak abad ke- 18 di Pulau Madura.

Lokasinya berdekatan dengan wisata Pantai Talang Siring Pamekasan. Sekitar 15 kilometer dari Alun-alun Arek Lancor Pamekasan. Hanya butuh waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan dari wilayah kota.

Tempat peribadatan bersejarah itu tepat berada di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Baca juga :  Buruan Merapat! Klinik Kecantikan Elysia Estetika Launching Produk dan Treatment Baru

Namanya, Vihara Avalokitesvara — tempat ibadah umat Tri Darma terbesar di Madura, dengan luas kurang lebih 3 hektar.

Prengki Wirananda berada di salah satu tempat peribadatan Vihara Avalokitesvara, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Vihara Avalokitesvara juga dikenal dengan sebutan Kelenteng Kwam Im Kiong yang pernah mencetak Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kelenteng terunik.

Sebab, di dalam klenteng tersebut terdapat dua tempat ibadah umat beragama yang berbeda dan penganutnya penuh kerukunan dan hidup berdampingan.

Dinamakan Kelenteng Kwan Im Kiong karena di dalam vihara ini terdapat patung Kwan Im Po Sat alias Avalokitesvara, De Welas Asih dengan tinggi 155 cm, dan memiliki tebal tengah 36 cm, dan tebal bawah 59 cm.

Baca juga :  Kepala SMAN 3 Pamekasan Apresiasi BTS, Sebut Bisa Rangsang Daya Kreativitas Siswa

Sejumlah umat Tionghoa tertarik karena tempat ibadah tersebut memiliki sejarah menarik untuk diulas. Bagi umat Tionghoa, vihara ini menjadi spesial karena memiliki catatan sejarah yang menggambarkan sikap toleransi beragama yang sangat luar biasa.

Bahkan, di tengah komplek vihara terdapat Musalla dan Pura yang masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga saat ini.

Simbol kerukunan beragama inilah yang masih tercermin melalui Vihara Avalokitesvara. MURI sempat menyarankan agar tempat ibadah yang dibangun bukan hanya Musalla dan Pura.

Tapi, juga Gereja sehingga dapat menyiarkan semangat kerukunan umat beragama hingga ke penjuru dunia.

Baca juga :  Dikabarkan Lengket dengan PKB, Ketua DPC PPP: Masih Sebatas Saling Sapa

Menurut legenda yang telah ada dan berlangsung secara turun temurun, Vihara Avalokitesvara termasuk sisa-sisa peninggalan budaya jaman Majapahit.

Banyak yang berkunjung untuk bersembahyang dan mengetahui sejarah tempat ibadah tersebut. Hampir setiap hari warga mampir ke Vihara Avalokitesvara, baik masyarakat lokal, luar kota hingga mancanegara.

Jika tretan Klik Madura tertarik berkunjung ke Vihara Avalokitervara, tidak perlu khawatir karena akses  perjalanan mudah, gratis dan menujunjung tinggi toleransi antar agama. (*)

Berita Terkait

Demi Masyarakat, Partai Gelora Pamekasan Desak Status UHC Kembali Jadi Prioritas
Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis
Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi
Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura
Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan
Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur
Restoran Lalai Bayar Pajak, BPKPD Pamekasan Turun Tangan Jemput Bola

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 04:13 WIB

Demi Masyarakat, Partai Gelora Pamekasan Desak Status UHC Kembali Jadi Prioritas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:37 WIB

Pasutri di Pamekasan Jalani Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT, Didakwa Pasal Berlapis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:26 WIB

Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 05:41 WIB

Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura

Berita Terbaru

Catatan Pena

Distorsi Eksploitasi Migas Madura

Jumat, 17 Okt 2025 - 00:13 WIB