PAMEKASAN || KLIKMADURA – Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) kembali jadi saksi bisu kegagalan Madura United menjaga gengsinya di kandang sendiri, Jumat malam (12/9/2025).
Ribuan suporter Laskar Sape Kerrab harus pulang dengan kecewa. Bukan karena kalah, tapi karena tim kesayangan mereka hanya meraih hasil imbang 0-0 saat melawan Bhayangkara FC di lanjutan Super League 2025/2026.
Suasana panas sudah terasa sejak peluit kick off dibunyikan. Dua tim tampil agresif, jual beli serangan terjadi tanpa jeda.
Menit 36, stadion sempat bergemuruh ketika Roger Bonet alias Ruxi melepas tembakan keras yang merobek jala gawang Bhayangkara.
Tapi euforia itu seketika sirna. Gol dianulir wasit karena offside. Suporter serempak menyoraki hakim garis yang dianggap “mencuri kebahagiaan” mereka.
Memasuki babak kedua, tensi makin meninggi. Bhayangkara FC justru lebih berani menekan, memaksa kiper Madura United jatuh bangun menyelamatkan gawang.
Klimaks terjadi di menit 88. Madura United mendapatkan hadiah penalti. Sayangnya, Pedro Monteiro yang maju sebagai eksekutor malah gagal menuntaskan tugasnya. Bola mental dan peluang emas hilang begitu saja.
Stadion langsung bergemuruh dengan teriakan kecewa. Beberapa suporter terlihat menutup wajah dengan syal, sebagian lain hanya bisa geleng-geleng kepala. Harapan menang di depan mata buyar begitu cepat.
Pelatih Madura United, Angel Alfredo Vera, tetap mencoba menenangkan pasukannya. Hingga menit akhir, dia tetap menerapkan strategi yang disusun. Meski, sampai peluit panjang, skor kacamata tetap bertahan.
“Selama 90 menit kita bermain sangat bagus dan mendominasi jalannya pertandingan. Saya senang dengan permainan tim, ini luar biasa. Sepak bola itu tidak bisa ditebak, target kita selalu tiga poin, tapi yang jelas anak-anak sudah berjuang keras,” ujar pelatih asal Argentina itu usai laga.
Namun, fakta di lapangan tak bisa dipungkiri. Madura United sudah tiga kali gagal menang di kandang sendiri musim ini.
Tekanan kini bukan hanya di pundak pemain, tapi juga manajemen yang dituntut segera mencari solusi sebelum kepercayaan suporter benar-benar runtuh. (ibl/nda)