PAMEKASAN || KLIKMADURA – Efesiensi anggaran secara besar-besaran oleh pemerintah berdampak pada dunia pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Utamanya, pada sektor pembangunan infrastruktur.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Taufik Hidayat mengatakan, usulan rehab sekolah yang masuk berkisar 50 lembaga. Namun, pihaknya hanya mampu merehab sekitar lima sekolah.
“Akibat efesiensi anggaran ini semua terkena dampaknya, terlebih rehab bangunan sekolah dasar,” ungkapnya.
Taufik menyampaikan, rehab diprioritaskan untuk sekolah dengan kategori darurat. Seperti halnya terkena musibah, atau bangunan dan fasilitas sekolah yang memang sangat diperlukan.
“Semoga kedepannya ada kabar baik, siapa tahu anggarannya bisa lebih besar sehingga sekolah yang direhab bisa bertambah,” terangnya.
Anggota Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Saedy Romli mengatakan, Disdikbud harus bijak dalam merealisasikan anggaran. Di tengah badai efisiensi, program rehabilitasi gedung itu harus tepat sasaran.
“Harus ada skala prioritasnya, SD mana saja yang kerusakannya paling parah, itu yang harus didahulukan,” tukasnya. (enk/diend)