Penulis: Apri Arisandi, Bayani, Indriyani Jaya Weripih.
KETIKA mendengar kata caviar maka kesan yang akan muncul adalah mahal dan mewah. Ya, caviar adalah menu yang ditunggu-tunggu oleh para undangan yang hadir di pesta-pesta mewah kaum berduit di negara barat.
Selain lezat, caviar mempunyai harga yang fantastis dimana 30 gram caviar dihargai hingga lebih dari Rp 4.000.000,- . Bisa dibayangkan berapa harga yang harus dibayarkan oleh tuan rumah jika harus menjamu 500 undangan yang hadir dipestanya.
Caviar merupakan nama hidangan yang terbuat dari telur ikan sturgeon yang sudah melalui tahapan proses dan penggaraman hingga siap dikonsumsi. Caviar juga dapat dihasilkan dari laut Indonesia khususnya di kawasan timur, yaitu Selat Makasar hingga Laut Papua.
Saat penulis melakukan ekspedisi di Kepulauan Kangean di bagian timur Pulau Madura tahun 2013-2018 juga menemukannya, tetapi sayang saat itu masyarakat Kangean belum memanfaatkan sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi.
Telur ikan terbang (Cypselurus sp dan Cheilopogon sp) banyak orang menyebutnya sebagai caviar asli Indonesia, kini sudah diekspor hingga Eropa dan Cina.
Permintaan telur ikan terbang yang relatif tinggi, tak lepas dari tren kuliner sehat kekinian yang digemari oleh negara–negara Eropa dan Cina. Harga telur ikan terbang menyerupai harga telur ikan sturgeon.
Informasi yang diperoleh penulis langsung dari nelayan Kabupaten Fakfak, menyebutkan bahwa di tingkat nelayan harga telur kering ikan terbang bisa lebih dari Rp 1.250.000,- per kilogram. Jika sudah berupa makanan siap konsumsi atau menu di restoran-restoran kelas atas, maka harga bisa meningkat berlipat-lipat.
Disebutkan dalam hasil penelitian tentang pengelolaan sumberdaya ikan terbang di wilayah perairan Provinsi Papua Barat tahun 2020 bahwa, jumlah produksi telur kering ikan terbang di Kabupaten Fakfak dapat mencapai 1.575 kilogram per musim.
Seorang nelayan yang berasal dari Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, menyampaikan kepada penulis bahwa saat ini (31/07) harga telur ikan terbang sedang jatuh ke harga terendah yang diduga karena tingginya produksi.
Harga telur kering di tingkat nelayan jatuh sekitar Rp 550.000,- per kilogram, menyebabkan nelayan terancam merugi karena untuk melakukan upaya penangkapan membutuhkan biaya Rp. 10.000.000,- hingga lebih dari Rp. 30.000.000,-.
Kejadian ini terus berulang setiap tahun, dimana saat produksi tinggi antara bulan Juli hingga September harga telur malah turun. Nelayan tersebut menduga mungkin ada permainan harga, kami hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah turun tangan untuk melindungi nelayan penangkap telur ikan terbang.
Dr Angky Soedrijanto peneliti bidang perikanan yang bersama penulis melakukan identifikasi potensi sumberdaya alam di Kabupaten Fakfak menyampaikan, bahwa keresahan nelayan terkait harga telur ikan terbang yang jatuh saat hasil tangkapan sedang banyak-banyaknya adalah hal yang wajar.
Menurutnya, secara teori ada dinamika “supply and demand”, yaitu sebuah aspek akan berpengaruh terhadap aspek lainnya, terutama dalam sektor ekonomi. Hal tersebut dapat diminimalisir jika nelayan membentuk kelompok atau asosiasi, sehingga harga telur ikan terbang bisa dikendalikan agar tetap stabil.
Terlepas dari fluktuasi harga yang terjadi, sebenarnya apakah yang menyebabkan harga telur ikan terbang relatif tinggi. Hasil konfirmasi penulis kepada Arina Anindita yang merupakan mahasiswi Program Studi Gizi di Politeknik Kesehatan Surabaya diketahui bahwa, telur ikan menyimpan banyak manfaat penting bagi kesehatan tubuh manusia.
Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam telur ikan berbeda-beda tergantung dari jenis ikannya. Rata-rata di dalam 30 gram telur ikan terkandung kurang lebih 40 kalori dan berbagai nutrisi, seperti; karbohidrat <1 gram, lemak 2–3 gram, protein 4–6 gram; vitamin B12, kolin 80 miligram, magnesium 50 miligram, selenium 10 mikrogram.
Selain itu telur ikan juga kaya dengan asam lemak omega-3, asam amino dan antioksidan, sehingga mengkonsumsi telur ikan hampir sama seperti mengkonsumsi suplemen minyak ikan berkhasiat tinggi.
Kandungan nutrisi telur ikan yang melimpah akan berdampak baik bagi yang mengkonsumsinya yaitu; meningkatkan kesehatan otak, meningkatkan sistem imun, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan kesehatan mata, melindungi kerusakan sel, dapat membantu menurunkan berat badan dan menunda proses penuaan.
Manfaat telur akan optimal jika tidak dikonsumsi secara berlebihan dan sebaiknya diolah dengan cara dikukus. Bukti-bukti ilmiah telah banyak mendukung manfaat telur ikan bagi kesehatan, tetapi masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.
Dibalik tingginya harga telur ikan terbang didukung dengan segudang manfaat yang terkandung di dalamnya, ternyata usaha penangkapan telur ikan terbang mulai memunculkan masalah.
Pertama, belum ada nomenklatur yang mengatur pengelolaan telur ikan terbang, sehingga dalam upaya penangkapan selalu terkendala izin; kedua, akibat semakin tingginya upaya penangkapan akhirnya nelayan Kabupaten Fakfak menyadari bahwa produksi telur ikan terbang semakin menurun dari tahun ke tahun.
Dalam hal ini peran aktif pemerintah mengatur pengelolaan sumberdaya ikan terbang sangat diharapkan, baik dalam aspek sosial, ekonomi dan ekologi dengan berbasis pemberdayaan masyarakat pesisir.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan Keputusan Menteri tentang pengelolaan ikan terbang (KEPMEN KP Nomor 69/KEPMEN-KP/2016), yang ditunggu saat ini adalah tindaklanjut Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap Kepmen tersebut.
Pada akhir artikel ini penulis menyampaikan bahwa komoditas telur ikan terbang adalah aset daerah Kabupaten Fakfak dan Provinsi Papua Barat yang sangat berharga. Dengan menjaga kelestariannya melalui upaya penangkapan ramah lingkungan, diharapkan stoknya akan tetap terjaga hingga bisa dinikmati oleh anak cucu kita.
Peran aktif dan ketegasan pengambil kebijakan di tingkat daerah sangat diharapkan dalam mengatur pengelolaan sumberdaya ikan terbang di wilayah perairan laut Provinsi Papua Barat.
Di sisi lain kesadaran nelayan untuk menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dalam melakukan upaya penangkapan telur ikan terbang, sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sumberdaya ikan terbang yang lestari.
Referensi.
- Boli, P., Sari, I., Tebay, S., Simatauw, F., Parenden, D., Luhulima, I., Ananta, A., Rotinsulu, C. 2020. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Terbang Di Wilayah Perairan Provinsi Papua Barat. USAID. 58 hal.
- Manfaat Telur Ikan Yang Jarang Diketahui. https://www.alodokter.com/5-manfaat-telur-ikan-untuk-kesehatan-yang-jarang-diketahui
- Manfaat Telur Ikan Terbang Yang Bikin Kamu Penasaran. https://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/manfaat-telur-ikan-terbang-discover/
Penulis.
- Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura.
- Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.