BANGKALAN || KLIKMADURA – Isu dugaan Pertalite oplosan di Bangkalan menimbulkan keresahan luas di kalangan masyarakat Bangkalan.
Meski hasil sidak tim gabungan Polres Bangkalan bersama Pertamina menyatakan tidak ditemukan bukti BBM oplosan, sejumlah warga masih melaporkan keluhan serupa terkait kerusakan mesin usai mengisi bahan bakar di SPBU tertentu.
Banyak pengendara mengeluhkan motor mereka mendadak brebet hingga mogok total setelah mengisi Pertalite. Kondisi itu membuat publik meragukan hasil uji laboratorium yang disebut tidak menemukan adanya campuran berbahaya.
“Dari sisi masyarakat, puluhan keluhan yang muncul hampir bersamaan sulit dianggap kebetulan atau hoaks. Kerusakan kendaraan jelas merugikan dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap kualitas BBM,” ujar Malik Fahad, Kabid ESDM HMI Cabang Bangkalan, kepada Klik Madura.
Ia menilai, meskipun langkah cepat aparat melakukan sidak patut diapresiasi, namun proses pengawasan tidak boleh berhenti di situ. Malik mendesak adanya investigasi lanjutan yang melibatkan pihak independen atau perwakilan konsumen.
“Kontradiksi antara keluhan warga dan hasil sidak menunjukkan perlunya transparansi lebih lanjut. Pengawasan kualitas BBM harus dilakukan secara berkala dan menyeluruh, agar publik mendapat kepastian,” tegasnya.
Menurut Malik, Pertamina dan pemerintah daerah juga perlu membuka posko pengaduan dan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dia menilai, bisa jadi persoalan bukan pada oplosan, melainkan kemungkinan kontaminasi dalam tangki penyimpanan atau jalur distribusi.
HMI Bangkalan menegaskan bahwa isu energi bukan sekadar persoalan teknis, melainkan menyangkut keadilan sosial dan martabat rakyat.
“Kalau rakyat kecil menjadi korban, negara wajib turun tangan secara total, bukan hanya mengeluarkan pernyataan formal,” tegas Malik.
Ia juga meminta agar pemerintah dan aparat tidak saling lempar tanggung jawab. “Jika memang ada mafia energi yang bermain di Bangkalan, tangkap dan publikasikan hasil penyelidikannya. Rakyat berhak tahu siapa yang mengkhianati kepercayaan publik,” tandasnya.
Bagi HMI, isu dugaan Pertalite oplosan ini menjadi alarm penting bagi semua pihak agar memastikan jaminan kualitas energi rakyat. Meskipun belum terbukti adanya unsur kesengajaan, keresahan warga dianggap nyata dan harus dijawab dengan langkah konkret, transparan, serta berkelanjutan. (nda)














