PAMEKASAN || KLIKMADURA – Hidup sehat bukan hanya soal menjaga bentuk tubuh, tetapi juga bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan pola makan dengan aktivitas fisik yang teratur.
Pesan itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Smart Pamekasan, dr. Alfan Fatoni, saat memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh.
Menurut dr. Alfan, gaya hidup sehat dapat dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti menghindari makanan dan minuman yang mengandung pengawet serta makanan siap saji.
Selain itu, aktivitas olahraga juga perlu dijaga secara rutin, minimal tiga hingga lima kali dalam seminggu dengan durasi 30 hingga 60 menit.
“Semua hal itu dilakukan selain untuk meningkatkan kesehatan tubuh, juga untuk meningkatkan hormon dopamine agar memiliki mood yang baik untuk memulai hari. Bisa dengan bermain padel, bulu tangkis, futsal, sepak bola, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dia menegaskan, rutinitas olahraga yang baik akan membantu mengurangi risiko berbagai penyakit yang sering menyerang tubuh. Salah satunya adalah diabetes, yang kini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.
“Penyakit itu bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Seperti halnya diabetes, yang banyak variasinya, bahkan usia termuda bisa menyerang di angka 20 tahunan,” jelasnya.
Dokter muda yang dikenal komunikatif itu juga menjelaskan, diabetes tipe 1 biasanya menyerang usia muda, termasuk anak-anak.
Sedangkan diabetes tipe 2 atau diabetes melitus banyak ditemukan pada orang dewasa, dan kini penderita termuda bahkan ada di usia 25 tahun.
“Yang terpenting menjaga pola makan dan aktivitas fisik juga,” tegasnya.
Selain itu, dr. Alfan juga menekankan bahwa penderita diabetes tetap boleh mengonsumsi buah, namun dalam jumlah yang terkontrol. “Misalkan dua atau tiga potong buah dalam sekali makan atau saat snack time,” katanya.
Dia juga mengingatkan bahwa penyakit liver tidak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol, tetapi juga akibat makanan berlemak, makanan instan, serta yang mengandung bahan pengawet.
“Dan ini juga ada yang mungkin salah pengertian perihal minum air dingin, bahwasanya apabila minum air dingin suhu dinginnya akan menumpuk di liver, itu mitos,” katanya.
“Karena ketika sudah masuk ke lambung, suhunya akan disesuaikan oleh enzim-enzim di dalam pencernaan kita,” tukasnya. (enk/nda)














