Kabar Bahagia! Plt Bupati Sumenep Nyai Eva Segera Dipersunting Polisi Muda, Beda Usia 10 Tahun tak Halangi Komitmen Asmara

- Jurnalis

Sabtu, 30 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP || KLIKMADURA – Kabar bahagia menyelimuti warga Kabupaten Sumenep. Nyai Hj. Dewi Kholifah akan segera melepas masa kesendirian setelah ditinggal wafat suaminya pada Senin, 28 September 2020 silam.

Perempuan yang saat sekarang menjabat pelaksana tugas (plt) Bupati Sumenep itu akan dipersunting polisi muda kelahiran Mojokerto.

Informasi yang dihimpun Klik Madura, perempuan yang akrab disapa Nyai Eva itu akan dinikahi BRIPKA Krisna Maharta yang saat sekarang bertugas di KOMPI 4 YON A Pelopor Satbrimob Polda Jatim.

Sepasang kekasih yang memiliki komitmen untuk membina biduk rumah tangga itu menarik perhatian publik. Salah satunya, karena keduanya memiliki perbedaan usia yang cukup jauh.

Baca juga :  Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Nyai Eva diketahui lahir di Sumenep pada tanggal 30 Maret 1971 atau menginjak di usia 53 tahun. Sementara, BRIPKA Krisna Maharta lahir pada 43 tahun lalu di Mojokerto, tepatnya pada 19 Maret 1981. Dengan demikian, keduanya memiliki perbedaan usia 10 tahun.

Berdasarkan salinan undangan yang diterima Klik Madura, Nyai Eva dan BRIPKA Krisna Maharta akan melangsungkan akad nikah pada Rabu, 4 Desember 2024.

Janji suci sehidup semati itu akan diucapkan di Aula Ponpes Aqidah Usymuni, Terate, Pandian, Kabupaten Sumenep.

”Untuk mengikuti sunnah Rasul-Mu, dalam rangka membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, maka izinkan kami menikahkannya,” dikutip dari undangan pernikahan Nyai Eva dan BRIPKA Krisna Maharta yang tersebar di media sosial. (pen)

Baca juga :  Pemkab Sumenep Klaim Progres Pembangunan Kantor Dewan Senilai Rp 100 Miliar sudah 70 Persen

Berita Terkait

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas
Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG
Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa
Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor
Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean
Teken MoU dengan Kejati Jatim, Bupati Fauzi Tegaskan Sumenep Siap Jadi Contoh Penerapan Restorative Justice
Pulau Sepudi Gempa Lagi, Siswa SD Panik Lari Berhamburan ke Luar Kelas
Aksi Laut Jilid II, Nelayan Kangean Usir Kapal PT KEI dan Desak Hentikan Seismik

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:41 WIB

Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:25 WIB

Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean

Berita Terbaru