Aktivis Minta Kementerian PKP Audit Realisasi Program BSPS di Seluruh Madura

- Jurnalis

Sabtu, 24 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar ilustrasi rumah gedek. (META AI)

Gambar ilustrasi rumah gedek. (META AI)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kasus dugaan mega korupsi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep memantik keprihatinan berbagai pihak. Pasalnya, bantuan yang seharusnya dinikmati rakyat miskin itu justru diduga jadi bancakan.

Dengan demikian, demi memastikan bahwa program yang digelontorkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) itu berjalan sesuai aturan, aktivis meminta realisasinya di seluruh Madura diaudit.

Aktivis LSM Barisan Rakyat Jawa Timur (Bara Jatim) Taufikurrahman mengatakan, berdasarkan keterangan Kementerian PKP saat rakor bersama Komisi V DPR RI, seluruh kabupaten di Madura sama-sama dapat jatah program BSPS.

Baca juga :  Korkab Rizky Singgung Keterlibatan Oknum Anggota DPRD Jatim Dalam Pusaran BSPS Sumenep

Perinciannya, Kabupaten Bangkalan dapat 3 ribu unit rumah, Sampang 419 unit dan Pamekasan 218 unit. Sumenep menjadi kabupaten yang paling banyak mendapat bantuan tersebut sebanyak 5.490 unit dengan total anggaran Rp 109,80 miliar.

Taufik menyampaikan, temuan dugaan korupsi di Kabupaten Sumenep menjadi pintu masuk bagi Kementerian PKP untuk mengaudit realisasi program tersebut secara menyeluruh.

Harapannya, bantuan pembangunan rumah bagi warga miskin itu dipastikan terealisasi dengan baik dan sesuai aturan. Tidak seperti di Kabupaten Sumenep yang diduga jadi ladang bancakan.

“Kami mendorong Kementerian PKP untuk melakukan audit realisasi BSPS di seluruh kabupaten di Madura,” katanya.

Baca juga :  Presiden Prabowo Resmikan PLTS Kalosot, Dorong Pemerataan Listrik dan Ekonomi Wilayah Kepulauan

Taufik menyampaikan, program seperti BSPS memang sangat rentan dikorupsi. Sebab, program tersebut langsung digelontorkan oleh pemerintah pusat tanpa melibatkan pemerintah daerah.

Akibatnya, pengawasan di lapangan sangat lemah sehingga menjadi peluang bagi oknum-oknum nakal melakukan tindakan pelanggaran. Salah satunya, korupsi.

“Kasihan masyarakat miskin, mereka yang semestinya menikmati bantuan dari pemerintah malah jadi korban dugaan korupsi,” katanya.

“Ayo, audit secara menyeluruh dan usut tuntas kasus dugaan korupsi BSPS ini,” tandasnya. (pen)

Berita Terkait

Cegah Abrasi dan Jaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir, KOSA Tanam 10 Ribu Mangrove di Sumenep
Usai Ditelpon Dasco, Menkes Budi Gunadi Sadikin Turun ke Sumenep Tangani KLB Campak
P3TM Curiga Pejabat yang Ingin Berangus Rokok Lokal Didanai Bohir
Ledakan Misterius di Ambunten! Mobil Hangus, Rumah Ambruk dan Satu Orang Terluka
Serukan Brantas Rokok Ilegal, P3TM Sebut Nur Faizin Lukai Hati Petani Madura
UNICEF-WHO Ikut Turun Tangani Campak di Sumenep, 78.569 Anak Bakal Divaksin Massal
Temuan Gubernur Khofifah, 16 Korban Meninggal Akibat Campak di Sumenep Tak Pernah Diimunisasi
Sumenep KLB Campak, 17 Orang Meninggal, Gubernur Khofifah Kirim 9.825 Vaksin MR

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 02:11 WIB

Cegah Abrasi dan Jaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir, KOSA Tanam 10 Ribu Mangrove di Sumenep

Kamis, 28 Agustus 2025 - 11:37 WIB

Usai Ditelpon Dasco, Menkes Budi Gunadi Sadikin Turun ke Sumenep Tangani KLB Campak

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:09 WIB

P3TM Curiga Pejabat yang Ingin Berangus Rokok Lokal Didanai Bohir

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:34 WIB

Ledakan Misterius di Ambunten! Mobil Hangus, Rumah Ambruk dan Satu Orang Terluka

Minggu, 24 Agustus 2025 - 02:15 WIB

Serukan Brantas Rokok Ilegal, P3TM Sebut Nur Faizin Lukai Hati Petani Madura

Berita Terbaru