Polres Sampang Dalami Kasus Dugaan Penganiayaan Pengawas TPS di Kecamatan Omben

- Jurnalis

Sabtu, 21 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ruang pemeriksaan Unit PPA Satreskrim Polres Sampang. (DOK. KLIK MADURA)

Ruang pemeriksaan Unit PPA Satreskrim Polres Sampang. (DOK. KLIK MADURA)

SAMPANG || KLIKMADURA – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sampang mendalami kasus dugaan pengeroyokan dan pemukulan yang dialami oleh Hayatik Handayani, warga Desa Temoran, Kecamatan Omben.

Perempuan berusia 36 tahun itu diduga dianiaya sekelompok orang saat melaksanakan tugas sebagai Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) pada Pilkada serentak 2024 tanggal 27 November lalu.

Kasihumas Polres Sampang, Ipda Dedy Dely Rasidie menjelaskan, peristiwa pengeroyokan tersebut diduga dilakukan tiga orang. Yakni, atas nama Lora Nihril, Lora Soib, dan Husnul. Ketiganya merupakan warga satu desa dengan korban.

Baca juga :  Miris! Perpusda Sampang Tak Kebagian Anggaran Pengadaan Buku Manual

Atas kejadian tersebut, korban melapor ke Mapolres Sampang. Saat sekarang, kasus tersebut dalam proses pendalaman oleh tim penyidik.

“Saksi korban dan terlapor sudah dipanggil. Namun, hanya saksi korban yang hadir untuk memberikan keterangan kepada penyidik,” katanya.

Penyelidikan terus dilakukan untuk mencari kebenaran dalam kasus tersebut. Bahkan, Polres Sampang sudah meminta bukti visum dari rumah sakit sebagai alat bukti.

“Tahap selanjutnya, penyidik akan melakukan gelar perkara terhadap kasus ini,” kata Ipda Dedy Dely Rasidie kepada awak media.

Sementara itu, Hayatik Handayani selaku pengeroyokan menyampaikan bahwa kasus tersebut sebenarnya sudah dilaporkan sejak bulan November lalu. Namun, tidak ada iktikad baik dari pelaku untuk meminta maaf kepada korban.

Baca juga :  Tiga Paslon Bupati-Wakil Bupati Pamekasan Komitmen Ciptakan Pilkada Teduh Tanpa Gaduh

“Sudah hampir sebulan kasus ini dilaporkan. Tidak ada niat baik dari para pelaku untuk meminta maaf,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Tika mengaku kecewa dan marah atas pengeroyokan yang dilakukan para pelaku. Tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan seorang tokoh kepada perempuan.

“Saya tidak habis pikir, seorang tokoh tapi kelakuannya tidak beretika,” terangnya. (san/diend)

Berita Terkait

Tempat Jualan Dibongkar Satpol PP Sampang Tanpa Pemberitahuan, Pedagang Geram!
Seluruh Desa di Kabupaten Sampang Resmi Miliki Kopdes Merah Putih
Lakalantas Motor VS Mobil di Ketapang, Dua Pelajar Luka-Luka
Pria Bertubuh Kekar yang Cekik Kurir JNT Ternyata Guru PAUD di Sampang, Disdik Ancang-Ancang Jatuhkan Sanksi
KH. Amin Syafi’uddin Resmi Lantik Pengurus Pusat IMADU Gersempal Periode 2025–2026
Bayi Laki-laki Dibuang di Area Persawahan, Polres Sampang Buru Pelaku
Usai Pelantikan Direksi Baru, Komisi II DPRD Sampang Dorong Perbaikan Kinerja BUMD
Wakapolres dan Kasat Intelkam Sampang Resmi Diganti

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:20 WIB

Tempat Jualan Dibongkar Satpol PP Sampang Tanpa Pemberitahuan, Pedagang Geram!

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:37 WIB

Seluruh Desa di Kabupaten Sampang Resmi Miliki Kopdes Merah Putih

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:10 WIB

Lakalantas Motor VS Mobil di Ketapang, Dua Pelajar Luka-Luka

Kamis, 3 Juli 2025 - 11:28 WIB

Pria Bertubuh Kekar yang Cekik Kurir JNT Ternyata Guru PAUD di Sampang, Disdik Ancang-Ancang Jatuhkan Sanksi

Jumat, 27 Juni 2025 - 12:45 WIB

KH. Amin Syafi’uddin Resmi Lantik Pengurus Pusat IMADU Gersempal Periode 2025–2026

Berita Terbaru