SAMPANG || KLIKMADURA – Program ketahanan pangan di Desa Paseyan, Kecamatan Sampang, yang bersumber dari Dana Desa 20 persen belum juga berjalan. Pemerintah desa masih sibuk menyiapkan pembentukan Badan Usaha Milik Desa sebagai pengelola anggaran.
Pj Kepala Desa Paseyan, Akh Ridai mengatakan total Dana Desa tahun ini mencapai Rp896.216.000 dan sebagian sudah dialokasikan untuk ketahanan pangan. Namun, kegiatan belum bisa dimulai karena Bumdes belum terbentuk secara resmi.
“Kami masih merencanakan pembentukan Bumdes sebagai sarana untuk merealisasikan anggaran itu. Tapi belum bisa dilakukan karena harus memiliki SK dari Kemenkumham,” ujarnya, Selasa 14 Oktober 2025.
Ridai menyebut rencana pengembangan usaha desa akan difokuskan pada sektor peternakan. Pemerintah desa berencana mengelola ternak kambing dan budidaya susu kambing perah sebagai langkah awal ketahanan pangan.
“Dananya sudah masuk ke rekening kas desa, tapi belum bisa digunakan sampai Bumdes dan pengurusnya terbentuk,” jelasnya.
Ia mengakui keterlambatan pembentukan Bumdes disebabkan oleh kendala pribadi. “Kami sebenarnya sudah menjadwalkan pembentukan pengurus Bumdes, tapi saya sempat sakit dan ada keluarga meninggal sehingga tertunda,” tuturnya.
Meski begitu, Ridai menegaskan pembentukan Bumdes ditargetkan rampung sebelum akhir tahun. Dengan begitu, realisasi program ketahanan pangan bisa dimulai awal 2026.
“Kami targetkan Bumdes terbentuk paling lambat akhir tahun ini supaya program ketahanan pangan bisa segera dijalankan,” pungkasnya. (san/nda)