Pengelolaan Anggaran TPS di Desa Larlar Sampang Tuai Polemik

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 14 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG || KLIKMADURA – Pengelolaan anggaran pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Larlar, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura tuai polemik.

Sebab, anggaran tersebut diduga hendak dikelola penuh oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa. Sementara, Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dianggap tidak berhak mengelola anggaran tersebut.

Persoalan pengelolaan anggaran TPS itu bermula dari beredarnya rekaman yang diduga kuat suara Ketua PPS Desa Larlar Rosif.

Dalam rekaman suara berbahasa Madura itu disampaikan bahwa, anggota KPPS hanya berhak menerima gaji.

Sementara, untuk anggaran TPS dikelola oleh PPS. Bahkan, rekaman suara itu menyebut salah jika KPPS mempertanyakan anggaran TPS.

Baca juga :  Gelar Seminar Internasional, UIM Hadirkan Habib Alwi Bin Abdullah Alaydrus dari Yaman

Pernyataan kontroversial tersebut menuai kecaman dari beberapa anggota KPPS.

Sebab, semua anggota KPPS seharusnya memiliki hak penuh dalam mengelola dan menggunakan anggaran TPS sebagaimana mestinya.

“Masak anggaran TPS dianggap hak PPS, seharusnya kami anggota KPPS yang berhak mengelola anggaran TPS itu,” kata R salah satu anggota KPPS di Desa Larlar.

R menyebutkan, alokasi anggaran yang dikelola KPPS sangat kecil. Yakni, hanya anggaran konsumsi, itu pun sangat kecil. “Hanya dikasih Rp 300 ribu untuk konsumsi,” ucapnya.

Berdasarkan edaran KPU RI Nomor 644/PP.08.1-SD/06/2024 yang dikutip dari akun resmi KPU Kabupaten Sampang, bahwa alokasi anggaran untuk kebutuhan pemungutan dan perhitungan suara di TPS wilayah kabupaten Sampang sebesar 4.454.000 untuk tiap TPS.

Baca juga :  Pastikan Layanan Kesehatan Berjalan Optimal, BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan Rutin Gelar Monitoring dan Evaluasi 

Hingga berita ini diturunkan, Ketua PPS Desa Larlar Rosif belum memberikan tanggapan terkait rekaman kontroversial tersebut.

Gejolak alokasi anggaran tersebut menambah ketegangan dan kekhawatiran terkait integritas proses demokrasi di tingkat paling dasar.

Masyarakat menuntut klarifikasi dan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan transparansi penggunaan anggaran pemilu di Desa Larlar. (zhr/diend)

Berita Terkait

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah
Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta
Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang
Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan
Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar
Bupati Sampang Lakukan Mutasi Besar-besaran, Kadis, Sekdis, Kabag, Camat hingga Lurah Dirotasi, Berikut Daftarnya!
Terduga Pelaku Minyak Curah Ilegal Dilepas, Aktivis Wadul Polres Sampang
Resahkan Warga, Spesialis Pencurian Helm di Sampang Akhirnya Dibekuk Polisi

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 08:44 WIB

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah

Senin, 17 November 2025 - 12:53 WIB

Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta

Minggu, 16 November 2025 - 12:21 WIB

Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang

Minggu, 16 November 2025 - 10:03 WIB

Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan

Jumat, 14 November 2025 - 14:44 WIB

Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar

Berita Terbaru