PAMEKASAN || KLIKMADURA – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDI Al-Munawwarah Pamekasan, yang digelar selama lima hari berturut-turut.
MPLS ditutup dengan kegiatan edukatif yang tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah tetapi juga memperkenalkan konsep mitigasi bencana kepada para peserta didik baru.
SDI Al-Munawwarah menggandeng Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan untuk menyajikan materi keselamatan lingkungan dan kesehatan secara ringan namun berisi.
Kepala SDI Al-Munawwarah Pamekasan, Dedeh Rosidah, S.Pd., menjelaskan, MPLS tahun ini disesuaikan dengan tema nasional yang diusung oleh Kementerian Pendidikan. Yakni, MPLS Ramah.
Di mana, pendekatan yang diterapkan bersifat edukatif, menyenangkan, dan berbasis nilai-nilai karakter, tak hanya mengenalkan lingkungan sekolah secara fisik.
Kegiatan tersebut juga membentuk suasana psikis yang mendukung transisi anak dari dunia rumah ke dunia sekolah. Tujuannya, agar sejak awal mereka merasa nyaman dan terhubung dengan lingkungan baru yang akan menjadi tempat mereka tumbuh dan belajar.
“Di hari terakhir MPLS ini, kami bekerjasama dengan FRPB Pamekasan untuk mengenalkan keselamatan lingkungan dan kesehatan. Hal ini berjalan sesuai amanah dari Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,” ungkapnya.
Ustazah Dedeh menekankan pentingnya pengenalan terhadap langkah-langkah mitigasi bencana. Sebab, mitigasi bencana tidak bisa dilepaskan dari konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang rawan terhadap bencana alam.
Oleh karena itu, sejak dini para murid perlu diperkenalkan dengan pengetahuan dasar mengenai evakuasi, keselamatan diri, serta pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, dalam jangka panjang akan menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap penanggulangan bencana berbasis komunitas.
Selain aspek kesiapsiagaan, pendidikan karakter menjadi muatan penting dalam MPLS yang diselenggarakan di sekolah yang berlokasi di Jalan Brawijaya, Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan itu.
Di antaranya, melalui kegiatan membaca surat-surat pendek Al-Qur’an yang secara rutin dilatih oleh para guru, penayangan dan diskusi interaktif video “Tujuh Kebiasaan Anak Hebat”.
Kemudian, penguatan nilai anti perundungan, hingga permainan kolaboratif dan pengenalan guru serta fasilitas sekolah yang dilakukan dengan metode-metode kreatif dan menyenangkan.
“Semua kegiatan ini disesuaikan dengan usia dan dunia anak. Sehingga, menjadikan MPLS ini sebagai momentum transisi positif dari rumah ke lingkungan sekolah, jadi mereka sudah ceria dari awal di sekolah ini,” ucap Ustadzah Dedeh Rosidah.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam atas peran aktif para wali murid yang menunjukkan dukungan luar biasa terhadap kegiatan MPLS.
Para orang tua tidak hanya memberikan izin dan semangat kepada anak-anak mereka, tetapi juga terlibat secara langsung dalam persiapan kegiatan.
Di antaranya, membantu membuat topi, name tag, dan perlengkapan sederhana lainnya yang ternyata mampu memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan sekolah dalam proses pendidikan anak.
Ustadzah Dedeh menaruh harapan besar agar seluruh proses MPLS itu mampu menjadi bekal awal yang kokoh bagi para siswa SDI Al-Munawwarah Pamekasan.
Bukan hanya dalam hal kesiapan belajar secara akademik tetapi juga kesiapan mental dan spiritual. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar dengan gembira tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang bermakna dan berkarakter kuat.
“Anak-anak akan belajar dengan gembira dan lebih bermakna bagi mereka. Kemudian, prinsip nilai-nilai pembelajaran mudah-mudahan bisa berjalan dengan sukses,” tukasnya. (enk/pw)