PAMEKASAN || KLIKMADURA – Universitas Islam Madura (UIM) memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024 dengan berbagai rangkaian kegiatan. Tujuannya, untuk menanamkan nilai-nilai santri pada mahasiswa.
Ketua Pelaksana Peringatan HSN 2024, Mohammad Arif mengatakan, Hari Santri Nasional tahun 2024 di Universitas Islam Madura mengagendakan 5 kegiatan penting.
“Dua agenda sudah kita laksanakan tepat pada tanggal 10 dan 11 Oktober, beberapa minggu yang lalu, yakni dzikir dan istighosah, serta khotmil Qur’an dan tahlil,” terangnya.
Kemudian, untuk tiga kegiatan lainnya sedang dan akan berlangsung, Yaitu, UIM bersarung yang dimulai dari tanggal 16 Oktober dan pembacaan Sholawat Nariyah setiap sebelum mata kuliah dimulai.
“Dua agenda tersebut akan berlangsung hingga besok di hari puncak, tepat pada tanggal 22 Oktober 2024,” imbuh Arif.
Ia menyebut, pembacaan Sholawat Nariyah diwajibkan kepada seluruh dosen dan mahasiswa.
“Dengan membacakan sholawat Nariyah setiap akan melaksanakan perkuliahan, esensinya mahasiswa akan terbiasa dengan sholawat, serta diharap bisa menjadi jalan keberkahan dalam setiap apa yang kita kerjakan,” paparnya.
Arif melanjutkan, agenda terakhir yakni hari puncak peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang akan digelar apel.
“Insyaallah apel tersebut akan dihadiri oleh seluruh pendidikan pesantren yang ada di Pamekasan dengan masing-masing delegasi sebanyak 20 orang,” jelasnya.
Peringatan Hari Santri tersebut diinisiasi oleh rektor dengan menunjuk tim pelaksana dari lembaga keagamaan di UIM.
“Kami membentuk panitia kecil untuk melaksanakan dan mensukseskan beberapa rangkaian kegiatan HSN tersebut,” Ungkapnya.
Menurutnya, UIM sebagai perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) perlu untuk memperingati Hari Santri sebagai refleksi.
“UIM merupakan perguruan tinggi yang didirikan, dibentuk dan diinisiasi oleh masyayikh dan kyai dari pondok pesantren Miftahul Ulum Bettet,” paparnya.
Arif menyampaikan, pembelajaran yang ingin diberikan kepada mahasiswa melalui rangkaian kegiatan HSN tersebut yakni, menanamkan dan menginternalisasi nilai-nilai pesantren kepada mahasiswa.
“Kemudian perilaku dan sikap tawadhu santri kepada guru, perlu terus ditanamkan kepada mahasiswa melalui gelaran HSN ini,” ucapnya.
“Kami berharap besar dari gelaran HSN ini, khususnya untuk mahasiswa UIM untuk bisa menjadi icon satu-satunya perguruan tinggi yang berada dibawah naungan pesantren,” pungkasnya. (zhr/diend)