PAMEKASAN || KLIKMADURA – Dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan kembali mencuat. Sebanyak 17 siswa di bawah naungan Yayasan Asysyahidul Kabir, Sumber Batu Blumbungan, Kecamatan Larangan muntah-muntah usai mengonsumsi MBG.
Kepala MTs Al-Ula I Sumber Batu Blumbungan, Moh. Dahri, menjelaskan, MBG disuplai oleh SPPG Dapur Humairah Sejahtera.
Makanan tersebut diantar ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB dan dibagikan kepada siswa pada pukul 09.30 WIB. Hingga pukul 13.00 WIB tidak ada gejala muncul. Bahkan ketika Dahri kembali ke sekolah pada pukul 14.00 WIB, kondisi masih normal.
“Sekitar pukul 15.00 saya diperintah pengasuh untuk takziyah. Dan setelah salat Isyak berkisar jam 19.00 itu dapat kabar siswa muntah-muntah sehingga dibawa ke puskesmas,” jelasnya.
Dahri menambahkan, setelah ditelusuri, para siswa mengaku sempat makan rujak sekitar pukul 15.00 WIB.
“Mungkin karena itu juga terlalu pedas karena ada yang diare katanya,” terangnya.
Total terdapat 349 siswa MTs Al-Ula I Sumber Batu yang mendapatkan MBG dari SPPG Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan.
Sebanyak 29 siswa sempat dibawa ke puskesmas, dan 17 di antaranya mengalami muntah-muntah, terdiri atas 14 siswa MTs dan tiga siswa SMA.
Menu MBG hari itu terdiri atas nasi putih, ayam bumbu rendang, tumis labu siam, tahu goreng, susu UHT, dan buah anggur.
Sementara itu, Penanggung Jawab SPPG Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan, Ahmad Munawir mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari Dinas Kesehatan Pamekasan yang sudah dikirim ke laboratorium.
Dengan demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah keluhan siswa benar-benar disebabkan makanan MBG.
“Kami yakin insyaallah bukan karena faktor MBG dari kami, karena tenggang waktunya itu sudah jauh, dimakan jam 09.30 dan kejadiannya pukul 17.00 WIB,” jelasnya.
Saat ini, SPPG Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan meng-cover sebanyak 3.880 siswa. Di lembaga Yayasan Asysyahidul Kabir, total ada sekitar 1.100 siswa penerima MBG.
“Kami masih menunggu hasil dari laboratorium Dinkes Pamekasan,” pungkasnya. (enk/nda)














