Tetap Beroperasi, Nelayan Kangean Kembali Usir Kapal Induk PT KEI

- Jurnalis

Selasa, 11 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nelayan saat berada di sekitar kapal induk milik PT KEI yang diduga tetap beroperasi melakukan survei seismik di laut Kangean. (KHOIRUL FOR KLIKMADURA)

Nelayan saat berada di sekitar kapal induk milik PT KEI yang diduga tetap beroperasi melakukan survei seismik di laut Kangean. (KHOIRUL FOR KLIKMADURA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA — Aksi penolakan terhadap aktivitas migas di perairan Kangean kembali memanas. Sepuluh kapal nelayan menghadang kapal induk milik PT Kangean Energi Indonesia (KEI) yang tetap beroperasi.

Para nelayan menilai operasi itu mengancam laut sebagai ruang hidup mereka. Mereka juga merasa suara protes yang berlangsung berbulan-bulan tidak pernah digubris.

“Kami sudah menolak sejak lama, tetapi kapal itu tetap beroperasi,” kata Juru Bicara Aliansi Nelayan Kangean, Khoirul.

Ia menegaskan, nelayan akan terus melakukan pengusiran selama aktivitas migas masih berjalan. Mereka menilai eksplorasi berpotensi merusak ekosistem laut dan menurunkan hasil tangkap.

Baca juga :  Bantuan BSPS Sumenep Disunat, Kejati Jatim Pastikan Bongkar Seluruh Pihak Terlibat

“Kami akan terus mengusir kapal itu selama masih berada di laut Kangean,” ujarnya.

Khoirul juga menyoroti kedatangan satu kompi Brimob yang baru tiba di Pulau Kangean. Ia menyebut kehadiran aparat tersebut menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat.

“Kedatangan Brimob sepertinya bukan hanya menjaga kondusivitas, tetapi mengamankan survei seismik PT KEI agar tetap berjalan,” tegasnya.

Masyarakat berharap pemerintah tidak tinggal diam menghadapi konflik ini. Mereka meminta negara hadir sebelum situasi semakin memburuk.

“Kami berharap pemerintah turun tangan dan mengakomodir aspirasi rakyat Kangean,” katanya. (nda)

Baca juga :  Tiga Posisi Jabatan Strategis Tak Miliki Pimpinan Definitif, Pengamat: Harus Diisi Orang yang Tepat

Berita Terkait

Rekonstruksi Dugaan Pengeroyokan ODGJ Sapudi Ungkap Fakta Baru, Terdakwa Ternyata Dicekik
Jembatan Utama di Pulau Giligenting Ambruk Sejak 8 Desember, Warga Pertanyakan Tanggung Jawab Pemdes
Puluhan Tahun Dibiarkan Rusak oleh Pemerintah, Warga Sapudi Gotong Royong Perbaiki Jalan
Audiensi Warga Sapudi Soal Replacement Pelabuhan Berujung Kekecewaan, UPP Kelas III Dinilai Cuci Tangan
Raih Dukungan Mayoritas, KH Md Widadi Rahim Pimpin NU Sumenep Periode 2025–2030
5.224 Tenaga Honorer di Sumenep Resmi Terima SK PPPK Paruh Waktu, Gaji Mulai Cair Tahun Depan
Setelah Penantian Panjang, Akhirnya 5.224 Tenaga Honorer di Sumenep Terima SK PPPK Paruh Waktu
Doakan Sapudi Bebas Gempa, Pegadaian Syariah Madura Gelar Nonggunong Bershalawat 

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 12:35 WIB

Rekonstruksi Dugaan Pengeroyokan ODGJ Sapudi Ungkap Fakta Baru, Terdakwa Ternyata Dicekik

Rabu, 24 Desember 2025 - 06:51 WIB

Jembatan Utama di Pulau Giligenting Ambruk Sejak 8 Desember, Warga Pertanyakan Tanggung Jawab Pemdes

Senin, 22 Desember 2025 - 14:41 WIB

Puluhan Tahun Dibiarkan Rusak oleh Pemerintah, Warga Sapudi Gotong Royong Perbaiki Jalan

Selasa, 16 Desember 2025 - 14:35 WIB

Audiensi Warga Sapudi Soal Replacement Pelabuhan Berujung Kekecewaan, UPP Kelas III Dinilai Cuci Tangan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:31 WIB

Raih Dukungan Mayoritas, KH Md Widadi Rahim Pimpin NU Sumenep Periode 2025–2030

Berita Terbaru