Air Perumdam Trunojoyo Sampang Keruh dan Bau Tak Sedap, Warga Mengeluh

- Jurnalis

Senin, 7 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG || KLIKMADURA – Warga Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang mendatangi Kantor Layanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Trunojoyo Sampang, Senin (7/10/2024).

Mereka mengeluhkan kualitas air bersih yang disalurkan kepada warga. Sebab, selama tiga bulan terakhir, warga mengaku mengonsumsi air yang tidak layak dikonsumsi, warnanya keruh dan berbau.

Ketua Ikatan Remaja Halelah (IKRAH) Mohammad Faisol mengatakan, kualitas air di kelurahannya tidak layak konsumsi. Warnanya sangat keruh, rasanya asin dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Faisol menyampaikan, seharusnya pihak Perumdam Trunojoyo segera mengatasi persoalan tersebut. Tapi, sayangnya kondisi air tidak layak konsumsi itu tetap disalurkan meski sudah tiga bulan berjalan.

Pendistribusian air keruh dan tidak layak konsumsi itu dinilai melanggar aturan. Yakni, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.

Baca juga :  Gelontorkan Anggaran Rp 100 Miliar, Gedung Baru Kantor DPRD Sumenep Usung Konsep Go Green

“Pada pasal 5 ayat 3 dijelaskan bahwa harus air aman dari kemungkinan terkontaminasi,” tegasnya.

Warga Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang saat menyampaikan keluhannya terkait kualitas air Perumdam Trunojoyo Sampang yang buruk dan tidak layak konsumsi.
Warga melintas di halaman Kantor Perumdam Trunojoyo Sampang.

Supriyanto Hartono, warga lainnya juga sangat menyayangkan terhadap kelalaian Perumdam Trunojouo itu. Dia menilai, kontrol terhadap kualitas air bersih yang disalurkan kepada warga khususnya Kelurahan Polagan sangat lemah.

“Seharusnya kualitas air bersih dijaga secara intensif, khawatir air yang keruh akan terkontaminasi dengan bakteri yang akan membawa penyakit dan alergi terhadap masyarakat,” jelasnya.

“Anak kecil rawan terkena gatal-gatal karena kualitas air buruk. Sudah 3 bulan ini air dibiarkan dikonsumsi masyarakat meski kondisinya keruh dan berbau,” imbuhnya.

Baca juga :  Eks Plt Kadiskominfo Sampang Diperiksa Polisi Buntut Dugaan Kasus TPPU DBHCHT

Sayangnya, meski kualitas air yang dikonsumsi masyarakat sangat tidak layak, tetapi tarif pembayarannya tetap sama dengan pelanggan lain yang mendapat air bersih dan layak konsumsi.

“Kondisi ini tentunya sangat tidak adil dan sangat merugikan bagi kami, kami tidak dapat air bersih, namun harus tetap membayar normal,” ungkap Supri.

Sementara itu, Humas Perumdam Trunojoyo Sampang Teguh Prawira menerangkan, pada tahun 2024 akhir, air mengalami kualitas lebih buruk daripada tahun lalu.

“Perumdam melihat penyebab awal, yakni karena musim kemarau, kemudian pada bulan Maret 2024 sempat terjadi gempa yang menyebabkan pergeseran struktur bumi dan efek patahan, sehingga semenjak itu kualitas aliran sumur bor berubah. Air jadi tercemar dan mengeluarkan bau tidak sedap,” ungkapnya.

Baca juga :  Musdes Palenggiyan Diduga Cacat Prosedur, BPD Tak Diundang dan Ada Indikasi Stempel Digandakan

Teguh menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Mulai dari mencari sumber baru, pemasangan pompa, melakukan campuran bahan kimia standart layak dan melakukan pencucian sumber atau flasing.

“Namun aliran air bersih hanya bertahan selama dua minggu, setelah itu kembali lagi menjadi keruh,” jelasnya.

“Upaya sudah kami lakukan namun belum berhasil penuh, jadi kami hari ini juga melakukan koordinasi dengan PDAM Surabaya untuk meminta petunjuk dan solusi dari permasalahan yang dialami masyarakat Sampang,” tambahnya.

Ia meminta warga Polagan untuk bersabar. Sebab, pihak Perumdam Trunojoyo sedang melakukan upaya meminta petunjuk dari PDAM Surabaya.

“Untuk tarif pembayarannya itu juga akan kami koordinasikan dengan pimpinan, karena kami hanya bawahan yang tidak bisa menetapkan apapun,” pungkasnya. (zhr/diend)

Berita Terkait

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah
Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta
Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang
Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan
Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar
Bupati Sampang Lakukan Mutasi Besar-besaran, Kadis, Sekdis, Kabag, Camat hingga Lurah Dirotasi, Berikut Daftarnya!
Terduga Pelaku Minyak Curah Ilegal Dilepas, Aktivis Wadul Polres Sampang
Resahkan Warga, Spesialis Pencurian Helm di Sampang Akhirnya Dibekuk Polisi

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 08:44 WIB

Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir, Balita di Sampang Butuh Uluran Tangan Pemerintah

Senin, 17 November 2025 - 12:53 WIB

Rumah Warga Rapa Laok Sampang Dibobol Maling, Kerugian Tembus Rp111 Juta

Minggu, 16 November 2025 - 12:21 WIB

Lepas dari Pengawasan, Bocah Lima Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kali Kamoning Sampang

Minggu, 16 November 2025 - 10:03 WIB

Polsek Camplong Amankan Tiga Motor Balap Liar di Perbatasan Sampang–Pamekasan

Jumat, 14 November 2025 - 14:44 WIB

Polsek Kedungdung Tindak Tegas Judi Sabung Ayam, Lokasi Dibersihkan dan Tenda Dibakar

Berita Terbaru