Cak Munir, Putra Terbaik Sumenep Siap Bertarung di Kongres PWI Pusat

- Jurnalis

Jumat, 1 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir. (DOK)

Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir. (DOK)

JAKARTA || KLIKMADURA – Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, menyatakan siap bertarung dalam pemilihan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025–2030. Pria kelahiran Kabupaten Sumenep, Madura itu bertekad membawa PWI kembali bersatu.

“Bismillah, saya maju untuk membawa PWI kembali bersatu, dengan melakukan rekonsiliasi,” tegas pria yang akrab disapa Cak Munir, Jumat (1/8/2025).

Dengan membawa semangat rekonsiliasi dan perubahan, mantan Ketua PWI Jatim dua periode itu ingin menjadikan PWI sebagai organisasi pers yang kuat, adaptif terhadap era digital, sekaligus tetap berwibawa.

“Berbagai masukan dan saran dari daerah-daerah seluruh Indonesia nantinya bisa dijadikan bekal demi kemajuan PWI ke depan,” katanya.

Sebagai bentuk keseriusan, Cak Munir mulai menjalin komunikasi intensif dengan wartawan senior di berbagai provinsi.

Baca juga :  Undang Bupati Fauzi Wongsojudo, KPK Soroti Usulan Pokir DPRD Sumenep Senilai Rp 74 Miliar

Dia aktif berdiskusi, baik langsung maupun secara daring, untuk menghimpun masukan dan memperkuat jejaring.

Langkah ini menjadi bagian dari ikhtiarnya menyambut ‘Kongres Persatuan’ yang akan digelar akhir Agustus 2025.

Bagi Cak Munir, PWI bukan sekadar organisasi profesi. Sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak awal menapaki karier jurnalistik pada 1991. Ia tumbuh besar bersama PWI dan tetap berada di dalamnya hingga kini.

“Darah saya PWI, sepanjang karier jadi wartawan sejak 1991 sampai sekarang (2025) menjadi pengurus PWI,” ungkapnya.

Cak Munir juga mengusung misi besar: mengembalikan muruah dan martabat PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia.

Menjelang kongres, sejumlah nama sudah mencuat sebagai calon ketua umum PWI. Ada tujuh kandidat yang dinilai punya kapasitas memimpin organisasi pers nasional ini.

Baca juga :  Dorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, Kadin Minta Pemerintah Terbitkan SK Pokja Percepatan KEK, KI dan PSN

Selain Cak Munir, ada nama Atal S. Depari (Ketum PWI Pusat 2018–2023), Hendry Ch. Bangun (Ketum PWI hasil Kongres Bandung 2023), serta Zulmansyah Sekedang (Ketum versi Kongres Luar Biasa) yang akan bersaing dalam kongres.

Nama lain yang masuk bursa yakni, Teguh Santosa, Ketua Umum JMSI, yang juga pernah menjabat Ketua Bidang Luar Negeri PWI (2013–2018) dan anggota Dewan Kehormatan (2018–2020).

Kemudian, Johnny Hardjojo, tokoh senior yang sudah malang melintang di PWI sejak 1970-an. Kini ia menjabat Ketua Dewan Penasihat PWI Jaya dan Ketua Dewan Kehormatan Forum Pemred Media Siber Indonesia. Nama lain adalah Rusdy Nurdiansyah, Ketua PWI Depok.

Belakangan, muncul satu lagi nama yang dinilai layak menjadi penengah dalam dinamika organisasi. Yakni, Lutfil Hakim yang saat sekarang menjabat Ketua PWI Jatim. Ia disebut-sebut punya ketegasan dan integritas yang dibutuhkan dalam situasi organisasi saat ini.

Baca juga :  Willy Aditya Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU Perlindungan PRT

Wartawan senior Sholahuddin, yang juga mantan jurnalis Jawa Pos, menilai sosok seperti Cak Munir dan Lutfil Hakim bisa menjadi jalan tengah untuk meredam ketegangan di tubuh PWI.

“Beliau-beliau ini memiliki kapasitas kepemimpinan, integritas, dan kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk membawa PWI ke depan,” ujar Hud, sapaan akrabnya.

Ia mengingatkan bahwa dinamika menjelang kongres masih terus bergulir. Tapi, menurutnya, semakin kuatnya tarik-menarik antar kubu justru membuka peluang bagi tokoh-tokoh penengah yang netral dan bisa diterima semua pihak.

“Opsi untuk mencari figur dari luar lingkar konflik utama bisa menjadi pertimbangan serius bagi para pemangku kepentingan di PWI,” tandasnya. (*/nda)

Berita Terkait

Willy Aditya Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU Perlindungan PRT
Akhmad Ma’ruf Bertekad Jadikan Madura Kawasan Industri Ramah dan Humanis
Anggaran Pokir DPRD Pamekasan Tembus Rp 55 Miliar, Jadi Atensi KPK
Undang Bupati Fauzi Wongsojudo, KPK Soroti Usulan Pokir DPRD Sumenep Senilai Rp 74 Miliar
Dilantik Jadi Rektor UIN Madura, Dr. H. Syaiful Hadi Fokus Penguatan Internal dan Integrasi Keilmuan Berbasis Nilai Lokal
Komitmen Lestarikan Bahasa Madura, Bupati Pamekasan Terima Penghargaan FTBIN Kemendikdasmen
Mega Korupsi BSPS Sumenep, Kementerian PKP Ungkap Peran Kades hingga Kongkalikong Pemilik Toko
Di Hadapan Said Abdullah dan Bupati Fauzi, Menteri Ara Telpon Jaksa Agung Minta Kasus BSPS Sumenep Jadi Atensi

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Cak Munir, Putra Terbaik Sumenep Siap Bertarung di Kongres PWI Pusat

Selasa, 29 Juli 2025 - 07:34 WIB

Willy Aditya Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU Perlindungan PRT

Sabtu, 26 Juli 2025 - 06:30 WIB

Akhmad Ma’ruf Bertekad Jadikan Madura Kawasan Industri Ramah dan Humanis

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:10 WIB

Anggaran Pokir DPRD Pamekasan Tembus Rp 55 Miliar, Jadi Atensi KPK

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:28 WIB

Undang Bupati Fauzi Wongsojudo, KPK Soroti Usulan Pokir DPRD Sumenep Senilai Rp 74 Miliar

Berita Terbaru

Warga berada di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI MZ / KLIKMADURA)

Pamekasan

28 Pesantren di Pamekasan Ajukan Dana Inkubasi Rp 50 Juta

Sabtu, 2 Agu 2025 - 10:29 WIB