Berlangsung Alot dan Penuh Derai Air Mata, Berikut 7 Kesepakatan yang Lahir Dari Dialog Kemanusiaan AJP

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Dialog kemanusiaan yang digelar Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) berlangsung alot dan penuh derai air mata dari keluarga pasien gagal ginjal, Senin (2/6/2025).

Dialog yang berlangsung selama 4 jam itu akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Terdapat tujuh kesepakatan berkaitan dengan perbaikan layanan hemodialisis (hd) di RSUD H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan.

Tujuh kesepakatan tersebut ditandatangani Direktur RSUD Smart Pamekasan, dr. Raden Budi Santoso, Kepala Dinkes Pamekasan dr. Saifuddin dan Kepala BPJS Kesehatan Pamekasan Nuzuluddin Hasan.

Kemudian, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Moh. Khomarul Wahyudi, Ketua AJP M. Khairul Umam dan Rahwini selaku perwakilan dari Cahaya Umat Pamekasan.

IMG-20250606-WA0005

IMG-20250606-WA0004

IMG-20250606-WA0003

IMG-20250606-WA0006

Berikut tujuh kesepakatan yang lahir dari dialog kemanusiaan yang digelar di ruang Rato Ebhu, Pendopo Agung Ronggosukowati Pamekasan itu.

1. RSUD Smart Pamekasan membuka layanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal pada hari Minggu. Satu kali dalam seminggu dan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk peserta BPJS Kesehatan.
2. RSUD Smart Pamekasan membuka layanan informasi terkait cuci darah dan mengawal pasien gagal ginjal untuk mendapatkan layanan cuci darah.
3. RSUD Smart Pamekasan akan mempercepat pengadaan Alkes, Gedung, SDM dan lain-lain terkait pelayanan cuci darah akhir tahun 2025.
4. DPRD Pamekasan akan terus mengawal pasien gagal ginjal agar mendapat pelayanan cuci darah di RSUD Smart Pamekasan.
5. Cahaya Umat akan menanggung biaya jika ada persoalan dengan pelayanan cuci darah sif ke-4 di RSUD Smart apabila tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
6. BPJS Kesehatan dan Dinkes Pamekasan mengawal pembukaan sif ke-3 di RSUD Sampang dan Sumenep segera terealisasi.
7. Dinkes Pamekasan berupaya menyiapkan informasi real time rumah sakit yang bisa melayani hemodialisis atau cuci darah.

“Layanan cuci darah ini bukan hanya soal administratif, tapi soal kemanusiaan. Kami akan mengawal sampai masyarakat, utamanya para penderita gagal ginjal benar-benar mendapatkan layanan terbaik,” kata Ketua AJP M. Khairul Umam. (pen)