Gubuk Bekas Hunian PMKS di Pamekasan Ludes Terbakar

- Jurnalis

Selasa, 25 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, klikmadura.id – Gubuk bekas hunian warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ludes terbakar. Gubuk yang dipenuhi barang bekas itu biasanya ditempati Ningnang. Beruntung, sebelum kejadian, penghuni gubuk itu sudah pindah.

Kebakaran hebat itu terjadi Selasa (25/7/2023). Lokasi gubung yang berdekatan dengan jalan nasional membuat heboh pengendara. Terlebih, kebakaran itu melahirkan kepulan asap tebal yang menjulang ke langit. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan M. Yusuf Wibiseno menerangkan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah puntung rokok yang dibuang sembadangan oleh pengendara.

Baca juga :  Kurang Modal, Ratusan Koperasi di Pamekasan Mati Suri

“Namun, itu hanya dugaan sementara, untuk detail penyebabnya masih butuh pendalaman,” jelasnya.

Petugas pedamkebakaran langsung bergerak cepat usai mendapat laporan dari pihak Kecamatan Tlanakan. Berbagai upaya dilakukan untuk menjinakkan si jago merah.

Petugas damkar berjibaku memadamkan api.

“Kebetulan camatnya mantan personel Satpol PP, sehingga komunikasinya cepat sampai pada kami,” tuturnya.

Kebakaran itu menyebabkan asap tebal menjulang tinggi ke langit. Api mudah membesar lantaran di sekitar gubuk banyak tumpukan kayu, karung bekas, dan kain-kain usang.

“Asapnya sangat tebal dan pekat, api mudah menyebar,” ungkap Kasatpol PP.

Baca juga :  Mantan Aktivis Perempuan Perkuat Dapur Redaksi Klik Madura

Yusuf menjelaskan, saat di lokasi, para petugas bergotong royong memadamkan api. Di antaranya, petugas damkar, BPBD, Polsek dan Koramil Tlanakan yang mengatur arus jalan.

Proses pemadaman dilanjutkan dengan pendinginan karena dikhawatirkan tumpukan kayu akan menjadi bara api sehingga akan menimbulkan kobaran api susulan.

“Kalau tidak dilakukan pendinginan, khawatir bara itu bisa menjadi api lagi, melihat juga musim kemarau, rumput kering, di area dataran tinggi ditambah angin kencang yang akan membuat api menjalar lagi,” tutupnya. (zhrh/diend)

Berita Terkait

Gelar Safari Jumat, Bupati Pamekasan Janji Dirikan Rumah Jompo, Ketua DPRD Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan
Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT
Capaian Imunisasi Campak di Pamekasan Masih Rendah, Dinkes Akui Banyak Kendala
SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati
Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak
Akhir September, 20 Pejabat Eselon II di Pamekasan Siap Diguncang Rotasi Besar-Besaran
Desa Palalang Mulai Digitalisasi, Mahasiswa Al-Amien Prenduan Luncurkan Layanan QR Code Mapping
Kasus Rumah Dihancurkan di Pamekasan Belum Terungkap, Korban Histeris Minta Polisi Segera Tahan Pelaku

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 05:34 WIB

Gelar Safari Jumat, Bupati Pamekasan Janji Dirikan Rumah Jompo, Ketua DPRD Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan

Kamis, 25 September 2025 - 09:44 WIB

Rekonstruksi Bongkar Fakta Baru, Istri ASN Sampang Resmi Jadi Tersangka Penganiayaan Kurir JNT

Kamis, 25 September 2025 - 07:54 WIB

Capaian Imunisasi Campak di Pamekasan Masih Rendah, Dinkes Akui Banyak Kendala

Rabu, 24 September 2025 - 10:07 WIB

SIHT Pamekasan Siap Beroperasi, Tunggu Restu Bupati

Rabu, 24 September 2025 - 09:07 WIB

Kasus Campak di Pamekasan Makin Gawat, Angka Kematian Bertambah Jadi 7 Anak

Berita Terbaru