SAMPANG || KLIKMADURA – Isu dugaan penolakan pasien di Puskesmas Camplong, Kabupaten Sampang, viral di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi pada Jumat (24/10/2025) dan memantik reaksi masyarakat. Pihak Puskesmas pun akhirnya buka suara.
Kepala Puskesmas Camplong, drg. Siti Hurin Ain menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan ataupun niat dari petugas untuk menolak pasien yang datang. Ia memastikan, pelayanan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Saya tidak membenarkan petugas dianggap menolak pasien. Tidak ada niatan kami untuk menolak. Saya sudah melihat rekaman CCTV dan menanyakan langsung kronologinya kepada petugas,” jelasnya, Senin (27/10/2025).
Menurut penjelasannya, pasien datang sekitar pukul 10.40 WIB. Padahal, jam pelayanan loket di Puskesmas Camplong berakhir pukul 11.00 WIB pada hari biasa dan pukul 10.00 WIB saat Jumat.
“Pasien datang ketika jam pelayanan loket sudah tutup, dan saat itu hanya melayani pasien yang sudah terdaftar di rawat jalan,” ungkapnya.
drg. Hurin Ain juga menguraikan bahwa sebagian petugas sedang bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mempersiapkan rujukan pasien.
Sedangkan petugas lain, tengah menyiapkan mobil ambulans. petugas loket saat itu berada di ruang administrasi untuk menyusun laporan RL (Rekam Laporan).
“Petugas memang sedang berada di ruang UGD untuk persiapan rujukan. Petugas lainnya berada di luar mempersiapkan ambulans, dan petugas loket sedang membuat laporan RL,” terangnya.
Ia menambahkan, ibu pasien sempat datang ke ruang laboratorium dan menyampaikan ingin memeriksakan anaknya, namun tidak menjelaskan gejala yang dialami.
Karena anak tersebut terlihat masih bisa berjalan normal, petugas mengira pasien datang untuk layanan poli umum.
“Ibu pasien tanya ke petugas Lab, tapi tidak mengatakan gejalanya. Karena anaknya terlihat masih berjalan normal, petugas mengira hendak ke Poli, sehingga menyarankan untuk datang kembali keesokan harinya,” ujarnya.
Meski demikian, drg. Hurin Ain mengakui adanya kesalahpahaman komunikasi antara petugas dan keluarga pasien. Setelah mengetahui kabar viral tersebut, pihaknya mencoba menghubungi pihak pasien untuk dirawat.
“Saya menerima kiriman rekaman dari rekan jurnalis atas nama Rosi terkait keluhan ibu pasien yang mengatakan ditolak saat hendak periksa anaknya. Saya langsung menyampaikan kepada rekan Rosi agar pihak pasien segera membawa kembali anaknya untuk segera dirawat, karena informasinya anak tersebut mengalami muntah-muntah, Namun konfirmasi ulang dari Rosi, bahwa pihak pasien menolak,” katanya.
Sebagai langkah tindak lanjut, Puskesmas Camplong akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan koordinasi pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap seluruh pelayanan agar ke depan Puskesmas Camplong bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat,” pungkasnya. (san/nda)














