PAMEKASAN || KLIKMADURA – Program Pemberian Makanan Bergizi (MBG) yang disuplai dari Dapur Yayasan Ibnu Bachir, Desa Banyupelle, Kabupaten Pamekasan, menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral menampilkan menu MBG yang dinilai sangat minim dan tidak sesuai standar gizi.
Dalam video tersebut tampak sebuah kemasan plastik berisi roti roppang, sebotol Yakult, dan empat buah kelengkeng.
Salah satu wali murid berinisial S mengaku kaget saat melihat anaknya membawa pulang menu MBG yang dibagikan pada Jumat, 28 November 2025.
“Isinya sangat tidak layak menjadi menu gizi MBG. Masak dibungkus plastik dan menunya seperti itu,” katanya, Senin, 1 Desember 2025.
Ia mengatakan bahwa tampilan dan porsinya sangat jauh dari menu di sekolah lain yang lebih lengkap dan memenuhi unsur gizi.
“Sajian itu tidak mencerminkan makanan sehat yang dapat menunjang stamina dan konsentrasi anak saat belajar,” ucapnya.
Aktivis Desa Banyupelle, Ahmad Kusairi, menilai penyedia layanan menu MBG terkesan asal-asalan dan tidak mengacu pada juknis yang mewajibkan adanya kecukupan gizi bagi siswa.
“Saya curiga di sana tidak memiliki ahli gizi sehingga tidak punya aturan yang jelas soal porsinya. Masak dibungkus kayak berkat tahlilan. Nanti dikira datang dari tahlilan orang mati. Ini tak bisa kita biarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Lapangan SPPG Ibnu Bachir Banyupelle, Moh. Slamet, mengatakan bahwa penyajian menggunakan plastik hanya berlaku untuk menu keringan.
“Setiap Jumat dan Sabtu menu keringan. Jadi kalau keringan tidak pakai ompreng, memang pakai plastik,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa menu yang diberikan telah melalui proses perumusan dan konsultasi dengan ahli gizi serta pihak yayasan.
“Kandungan gizinya sudah kami rembuk dengan ahli gizi, termasuk pihak yayasan. Itu sudah sesuai,” tandasnya. (ibl/nda)














