PAMEKASAN || KLIKMADURA – Wali murid SDIT Al-Uswah Pamekasan mempertanyakan keseriusan DPRD Pamekasan dalam menyelesaikan persoalan di sekolah swasta tersebut.
Sebab, sejak tiga pekan lalu audiensi ke komisi IV, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Padahal, pada saat audiensi, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan juga hadir.
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, hasil audiensi sebelumnya sudah menghasilkan sejumlah poin tugas masing-masing pihak.
Salah satunya, komisi IV meminta Disdikbud membentuk posko pengaduan. Kemudian, memastikan hak-hak guru yang dipecat dan siswa yang pindah tetap dipenuhi secara administratif.
“Sampai sekarang, kami belum mendapatkan informasi penyelesaian itu. Harusnya kami juga diberi tahu sejauh mana langkah kebijakan dari Disdikbud, karena kami juga sudah bersurat ke sana dan sampai sekarang seakan-akan tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Ia juga mendesak agar Komisi IV DPRD Pamekasan segera turun lapangan (turlap) ke SDIT Al-Uswah. Pasalnya, Ketua Yayasan Al-Uswah Pamekasan, Utsman Sayyaf, yang sempat dipanggil ke kantor dewan itu tak menggubris undangan tersebut.
“Kami paham perihal sibuknya beliau-beliau, tapi kami sangat memohon untuk meluangkan waktunya untuk memperjuangkan hak-hak kami,” katanya.
Hak yang dimaksud yakni, hak wali murid dan guru-guru yang dipecat dan juga yang memundurkan diri.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili Yasin mengatakan, pihaknya belum bisa mengunjungi SDIT Al-Uswah karena masih menunggu koordinasi dengan Disdikbud.
“Belum tahu, Insyaallah besok saya cari informasi perkembangan sekarang ini bagaimana,” katanya singkat.
Politikus PPP itu mengaku belum mengetahui langkah konkret yang akan ditempuh. Sebab, hingga saat ini belum ada pertemuan dengan petinggi Yayasan Al-Uswah.
“Belum tahu langkah apa yang akan ditawarkan. Mereka kami panggil tidak datang, kami juga bingung harus bagaimana. Tapi, yang jelas pasti akan kami selesaikan sampai tuntas,” tegas Halili. (enk/nda)