PAMEKASAN || KLIKMADURA – Luasan lahan garam rakyat di Kabupaten Pamekasan tahun 2025 mengalami penyusutan cukup signifikan. Angkanya hampir 2 hektare dibandingkan tahun 2024.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Diskan Pamekasan, Luthfie Asy’ari mengatakan, luasan lahan mengalami penurunan dari 961,6 hektare menjadi 959,5 hektare. Terdapat sekitar 1,9 hektare yang mengalami penyusutan.
Luthfie mengatakan, penyusutan lahan diakibatkan oleh pergeseran petani dari garam ke budidaya udang. Termasuk berubah menjadi kawasan permukiman.
“Yang terpenting pengaplikasian teknologi seperti geomembran. Selama ini alhamdulillah luasan yang ada masih mendukung pencapaian produksi,” ujarnya.
Luthfie juga mengungkapkan bahwa penyusutan lahan mengakibatkan pada hasil produksi garam rakyat mengalami anjlok. Tahun ini, kota gerbang salam hanya memproduksi sebanyak 36.570 ton, turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 119.700 ton.
“Garam memang tidak memiliki target produksi tahunan, sebab faktor cuaca tak bisa diprediksi. Tahun ini kemarau basah, jadi kristalisasi tidak maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Pamekasan, Moh. Faridi mengatakan bahwa Pemkab harus lebih serius dalam memperhatikan para petambak garam.
“Koordinasi selama ini kerap tidak membuahkan hasil dengan alasan urusan garam kewenangan Pemprov Jatim. Kami sangat menekankan untuk diberdayakan. SIPD itu bukan barang mati, tetapi nomenklatur itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” tandasnya. (ibl/nda)














