PAMEKASAN || KLIKMADURA – Di sebuah dusun kecil di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, hidup seorang perempuan sederhana bernama Kamilah.
Setiap hari, ia berjalan kaki ke sekolah dasar tempatnya mengajar sebagai guru honorer. Gajinya tak seberapa, hanya sekitar Rp800 ribu per bulan, tapi semangatnya untuk mendidik anak-anak desa tak pernah pudar.
Selama bertahun-tahun, rumah Kamilah gelap setiap malam. Ia menyalakan lampu minyak kecil untuk menulis materi pelajaran atau memeriksa buku tugas murid. Kadang-kadang, ia harus meminjam penerangan dari rumah tetangga agar bisa menyelesaikan tugas sekolah.
Namun, semua berubah ketika PLN UP3 Madura datang membawa program Light Up The Dream (LUTD), sebuah inisiatif untuk membantu masyarakat prasejahtera menikmati sambungan listrik gratis.
Hari itu, Rabu (20/8/2025), menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan Kamilah. Saat saklar rumahnya ditekan untuk pertama kali dan lampu menyala terang, ia menutup mulutnya sambil menangis bahagia.
“Alhamdulillah, terima kasih PLN. Akhirnya rumah saya terang juga. Selama ini saya hanya bisa bermimpi punya listrik sendiri, dan hari ini mimpi itu jadi nyata,” katanya dengan suara bergetar.
Kini, malam-malam Kamilah tidak lagi gelap. Ia bisa menyiapkan materi pelajaran dengan tenang, membaca buku tanpa takut kehabisan minyak, dan membantu anak-anaknya belajar di bawah cahaya lampu.
“Listrik ini bukan hanya menerangi rumah saya, tapi juga memberi semangat baru. Saya bisa menyiapkan pelajaran dengan lebih baik untuk anak-anak di sekolah,” ujarnya pelan sambil tersenyum.
Program Light Up The Dream bukan program besar dengan dana miliaran, tapi lahir dari donasi sukarela para pegawai PLN yang ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat kurang mampu.
“Melalui donasi sukarela pegawai, kami ingin membantu masyarakat agar bisa menikmati listrik dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Kharisma Nur Khakim, Assistant Manager Keuangan dan Umum PLN UP3 Madura.
Kegiatan itu juga mendapat dukungan penuh dari Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman dan Dandim 0826 Letkol Inf Herik Prasetiawan. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN atas kepeduliannya terhadap masyarakat kecil.
“Program ini langkah baik yang patut kita dukung. Pemerintah siap berkolaborasi, karena tanpa PLN kita tidak bisa berbuat banyak, dan tanpa pemerintah PLN juga tidak akan bisa berjalan sendiri,” ujar Bupati Kholilurrahman.
Program LUTD kali ini mengusung tema “Terangi Negeri, Wujudkan Indonesia Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, dan Indonesia Maju.” Semangat itu diwujudkan lewat aksi nyata PLN yang menghadirkan cahaya hingga ke pelosok desa.
Kini, rumah Kamilah tak lagi sunyi dan gelap. Lampu yang menyala setiap malam menjadi simbol perubahan hidupnya. Cahaya itu bukan hanya dari listrik, tapi juga dari harapan baru yang lahir bersama kepedulian PLN.
“Saya doakan PLN selalu diberi kemudahan. Karena bagi saya, listrik ini bukan sekadar penerangan, tapi hadiah terbesar yang pernah saya terima,” ucap Kamilah haru.
Malam itu, di Desa Pamoroh, cahaya tak hanya menerangi rumah-rumah warga. Tapi, juga menyinari hati Kamilah, membuktikan bahwa cahaya dari PLN bukan sekadar listrik, tapi juga kasih untuk sesama. (*)