PAMEKASAN || KLIKMADURA – Audit independen menemukan banyak celah pengelolaan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pamekasan.
Temuan ini dirilis salah satu Kantor Akuntan Publik dalam management letter bernomor HJA.MLG.XXX/X.X/2025 pada 22 Mei 2025.
Dari hasil audit tersebut, ditemukan kelemahan serius di berbagai sektor. Mulai dari struktur organisasi tanpa pembina dan penasehat, pencatatan keuangan manual yang tak real-time, hingga pengumpulan zakat yang minim pengawasan.
“Tidak adanya pembina dan penasehat menyebabkan kurangnya pengarahan dan pengawasan,” dikutip dari laporan tersebut.
Masalah juga muncul di laporan keuangan. Data Januari–Mei 2023 tidak bisa ditelusuri, dan bukti transaksi tidak lengkap. Staf keuangan pun dinilai belum paham standar akuntansi syariah.
Pengelolaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) juga tak luput dari sorotan. Rekonsiliasi internal antara bidang pengumpulan dan keuangan tidak berjalan.
Kemudian, SK pengangkatan UPZ tidak memuat tugas rinci, dan laporan pengumpulan dana zakat tidak dibuat secara tertulis dan periodik.
“Tanpa laporan tertulis, risiko salah transfer hingga fraud makin besar,” ungkap laporan audit tersebut.
Lebih miris lagi, 12 dari 25 program penyaluran dana zakat tahun 2024 tidak punya arsip dokumentasi. Ada juga penyaluran dana yang dilakukan tanpa koordinasi antarbagian.
Temuan lain, pegawai BAZNAS belum didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta belum ada perhitungan imbalan kerja sesuai PSAK.
Auditor merekomendasikan perbaikan segera. Mulai dari penunjukan pembina dan penasehat, penataan ulang struktur organisasi, pencatatan real-time, pengawasan ketat UPZ, hingga pelatihan staf keuangan.
“Semoga temuan-temuan ini bermanfaat bagi pengembangan BAZNAS Kabupaten Pamekasan di masa depan,” tutup auditor dari Kantor Akuntan Publik tersebut.
Sayangnya, Ketua Baznas Pamekasan K. Modarris Abd Wahab belum berkenan mengomentari hasil audit tersebut. Dia meminta Klik Madura menghubungi Moh. Monir.
Namun, pria yang menjabat sekretaris Baznas Pamekasan itu juga belum bisa diwawancara. K. Modarris kemudian mengarahkan Klik Madura wawancara kepada Romlah selaku wakil ketua. Namun, dia enggan berkomentar.
“Silahkan nanya ke ketua aja mas….!!,” katanya melalui pesan WhatsApp. (nda)