Imbas Smartphone Bagi Kalangan Remaja

- Jurnalis

Rabu, 22 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Hakim Tavqul, Mahasiswa STAIRUA Sampang

————–

KAUM remaja ialah orang yang klasifikasi kelompoknya berumur 12 sampai 25 tahun, pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik psikis dan emosional. Samrtphone sebagai sarana yang dapat memudahkan dan meringankan kita dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti bertransaksi secara online tanpa harus pergi ke tokonya.

Kemudian, berkomunikasi jarak jauh, mengetahui berita atau isu-isu yang sedang trending dan banyak lagi kegunaan kegunaan smartphone.

Pengguna smartphone paling banyak dari rentan  usia 20 sampai 29 yang mencapai 75,95 persen, lalu kelompok usia 30 sampai 49 sebesar 68,34 persen dan rentan usia 50 sampai 79 sebesar 50,79 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa kalangan remaja lebih mendominasi dalam penggunaan smartphone.

Baca juga :  Di Balik Lensa Media Sosial: Menyoroti Objektifikasi Perempuan dan Dampaknya

Di balik manfaat penggunaan smartphone, tentu ada sisi negatif yang dirasakan oleh berbagai kalangan, seperti anak, remaja, bahkan orang dewasa. Menggunakan smartphone tidak tepat sasaran merupakan kesalahan yang  fatal.

Pada dasarnya, terciptanya smartphone ialah untuk mempermudah dan meringankan kegiatan yang kita lakukan. Namun sebagian orang menyalahgunakan hal tersebut.

Remaja merupakan kelompok yang sering menggunakan situs  jejaring sosial dan Internet (Oberts 2009). Kaum remaja yang sudah matang dalam hal kognitif tentu bukan jaminan orang tersebut sadar akan kelakuannya yang tidak pantas.

Baca juga :  Saat Ketua Banggar Tak Lagi Menakutkan

Penyalahgunaan teknologi smartphone bagi kaum remaja lebih mendominasi ketimbang anak karena kaum remaja secara psikis dan kognitif lebih matang ketimbang anak. Dengan tidak memanfaatkan kegunaan smartphone dengan benar kaum remaja dapat terjerumus ke jalan yang salah.

Seperti menonton pornografi, judi online, penipuan, penggelapan data  melakukan video sex, mencuri data dan masih banyak lagi hal hal yang lain.

Penyalahgunaan tersebut disebabkan oleh minimnya kesadaran, sdm dan literasi. Akibatnya, kaum remaja terhambat dalam perkembangannya sehingga memicu terjadinya lingkungan yang buruk.

Harapan saya, kaum remaja harus mampu dalam menghadapi tantangan zaman yang serba digital ini, membawa perubahan, inovasi dan temuan temuan baru bukan malah menciptakan suasana yang buruk.

Baca juga :  PT. Sumekar: Karam, Tak Juga Tenggelam

Hal ini menjadi tugas berat bagi orang tua dan pendidik dalam membimbing generasi ke jalan yang benar karena kalangan remaja sebagai ujung tombak kemajuan bangsa.

Menghindari fenomena di atas perlu adanya kesadaran setiap individu bahwa, menyalahgunakan smartphone dengan tidak tepat adalah perbuatan yang salah besar.

Oleh sebab itu penanaman karakter mulai sejak dini harus di perhatikan secara maksimal dan di optimalkan supaya ketika sudah mulai beranjak remaja tidak semena mena  dalam menggunakan smartphone dan mengunakan manfaatnya dengan baik. (*)

Berita Terkait

Ketika Madura Mengajukan Diri Jadi Negara
Rudy Saladin dan Ramalan 2055
Darurat Militer Atau Darurat Nurani
Bukan Lagi Soal Sanksi, Ini Soal Budaya Politik
Basmi Rokok Ilegal: Satir untuk Nur Faizin
Bangkalan Darurat Narkoba
Ketika Penis Patung Lebih Berguna daripada Pena Wartawan
Cyber-Utopianisme dan Realitas Generasi Muda

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Ketika Madura Mengajukan Diri Jadi Negara

Rabu, 17 September 2025 - 06:41 WIB

Rudy Saladin dan Ramalan 2055

Kamis, 4 September 2025 - 07:46 WIB

Darurat Militer Atau Darurat Nurani

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:58 WIB

Bukan Lagi Soal Sanksi, Ini Soal Budaya Politik

Jumat, 22 Agustus 2025 - 14:05 WIB

Basmi Rokok Ilegal: Satir untuk Nur Faizin

Berita Terbaru