Zahrotul Laila, Jurnalis Klik Madura
————–
KITA tahu, semakin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), begitu penting untuk memikirkan dan merenungkan peran kita dalam menjaga proses demokrasi yang sehat dan damai, khususnya kita golongan pemuda.
Pilkada bukan hanya sekadar tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memperkuat nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan persatuan di tengah masyarakat.
Dalam suasana politik, seringkali diwarnai perbedaan pandangan dan persaingan. Maka dari itu, toleransi antar kelompok menjadi salah satu kunci utama untuk mewujudkan Pilkada yang damai.
Toleransi mencakup kemampuan menerima perbedaan pendapat, latar belakang politik, agama, etnis, serta suku, yang sering kali menjadi pemicu ketegangan dalam proses demokrasi.
Mengingat, Pilkada adalah ajang untuk menentukan masa depan suatu daerah, maka menjaga kerukunan dan rasa saling menghormati merupakan langkah strategis agar proses demokrasi berjalan lancar, tanpa adanya benturan kepentingan yang merusak tatanan sosial.
Peran seluruh elemen masyarakat, mulai dari masyarakat umum hingga tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan, menjadi sangat penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung persatuan, seperti tabligh akbar, doa bersama, atau kegiatan sosial yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Kegiatan semacam ini tidak hanya menciptakan suasana kondusif, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di tengah perbedaan yang ada.
Selain itu, penting untuk terus mensosialisasikan pesan-pesan damai kepada masyarakat. Salah satu cara efektif untuk melakukan ini adalah melalui pendidikan politik yang memberikan pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban setiap warga negara dalam berdemokrasi.
Dengan adanya toleransi antar kelompok, masyarakat diharapkan dapat menghadapi Pilkada dengan kepala dingin dan menjaga suasana yang damai.
Toleransi juga berperan penting dalam menjaga integritas proses pemilihan. Ketika seluruh kelompok masyarakat mampu saling menghormati dan menghindari provokasi, maka persaingan dalam Pilkada dapat berlangsung secara sehat.
Dengan demikian, akan mendorong setiap pasangan calon untuk fokus pada penyampaian visi, misi, serta program kerja tanpa harus terlibat dalam tindakan negatif yang merugikan lawan politik.
Secara keseluruhan, semakin dekatnya Pilkada adalah momentum bagi kita semua untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan persatuan.
Dengan menjaga toleransi dan kerukunan, kita dapat memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan damai dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat.
Mari, memilih bersama sesuai hati nurani. Ingat!! Jangan golput. (*)
Penulis sedang menempuh pendidikan magister di IAIN Madura.