JAKARTA || KLIKMADURA – Presiden Prabowo Subianto menetapkan ulama kharismatik asal Bangkalan, Madura, Syaikhona Muhammad Kholil, sebagai pahlawan nasional pada upacara di Istana Kepresidenan, Senin (10/11/2025).
Penetapan itu bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Syaikhona Kholil ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Bidang Perjuangan Pendidikan Islam.
Nama Syaikhona Kholil sebenarnya sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lima tahun lalu. Sosoknya dianggap sebagai poros penting dalam pergerakan Islam Nusantara pada abad ke-19 sekaligus penguat nasionalisme di tengah tekanan kolonial.
Kontribusi Syaikhona Kholil tak hanya tercatat dalam khazanah keagamaan. Ia aktif membangun kesadaran masyarakat melalui pendidikan, sosial kemasyarakatan hingga kehidupan politik.
Gerakan ini kemudian melahirkan jaringan santri yang menjadi embrio perlawanan kultural terhadap kolonial Belanda.
Ketua Tim Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Kholil, Dr Muhaimin, pada sebuah kesempatan menyebut, sang ulama sebagai pusat pembentukan para pejuang.
“Beliau adalah titik sentral pembibitan calon pahlawan. Fakta sejarah tidak bisa membantah itu,” kata Muhaimin dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.
Banyak santri didikan Syaikhona Kholil yang kemudian menjadi tokoh besar bangsa. Di antaranya KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syamsuri.
Dengan restu dan pemikiran sang guru, tiga murid utama itu mendirikan Nahdlatul Ulama. Dua nama pertama bahkan telah lebih dulu menerima gelar pahlawan nasional.
Dorongan agar Syaikhona Kholil mendapat gelar serupa juga datang dari berbagai pihak. Pengajuannya sebagai pahlawan nasinal resmi diusulkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) sejak 2019. (nda)














