UTM Galakkan Aksi Anti-Bullying di Pamekasan, Bentuk Agen Perubahan Sejak di Bangku SD

- Jurnalis

Sabtu, 11 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa KKNT UTM foto bersama pemateri dan kepala sekolah usai menggelar seminar. (ISTIMEWA)

Mahasiswa KKNT UTM foto bersama pemateri dan kepala sekolah usai menggelar seminar. (ISTIMEWA)

PAMEKASAN || KLIKMADURA – Upaya mencegah perundungan di lingkungan sekolah terus digalakkan. Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) turun langsung ke lapangan.

Mereka menggelar seminar bertajuk “Menciptakan Sekolah Ramah Anak, Bebas Bullying” di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.

Kegiatan tersebut digelar dua gelombang, masing-masing di SDN Ponteh 1 pada 9 Oktober dan SDN Ponteh 2 pada 11 Oktober 2025.

Fokusnya yakni menanamkan kesadaran tentang bahaya perundungan sejak dini, baik bagi murid maupun guru.

“Bullying bukan hanya soal bercanda berlebihan, tapi bisa melukai secara mental dan berdampak panjang,” tegas Umarul Faruk, M.Psi., psikolog anak yang dihadirkan sebagai narasumber dalam seminar tersebut.

Baca juga :  PAUD Nurul Hikmah Gelar Lepas Pisah ke-20, Kepsek Do'akan 28 Lulusan Bermanfaat Bagi Agama dan Bangsa

Umarul menjelaskan secara gamblang berbagai bentuk perundungan. Mulai dari verbal, fisik, hingga cyberbullying.

Para guru dibekali cara mendeteksi tanda-tanda awal terjadinya perundungan di sekolah dan strategi penanganan tanpa diskriminasi.

Sementara murid diajak berdiskusi interaktif tentang empati, saling menghormati, serta keberanian untuk melapor jika melihat kasus perundungan.

Koordinator KKNT UTM Desa Ponteh menyebut, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi kampus dalam membangun karakter anak sejak usia dini.

“Kami ingin guru dan siswa di Ponteh jadi agen perubahan. Guru lebih sigap mendeteksi, anak-anak lebih berani bersuara. Harapannya, sekolah di Ponteh benar-benar bebas dari bullying,” ujarnya.

Baca juga :  Nyai Miming Siap Bimbing Peserta Voice Of Islamic Competition

Program KKNT ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari pengabdian berkelanjutan yang menanamkan kesadaran sosial di akar rumput.

Mahasiswa UTM ingin meninggalkan jejak nyata. Yakni, membangun sistem sekolah yang aman, ramah anak, dan bebas perundungan.

Sebagai informasi, kegiatan anti-bullying ini menjadi salah satu agenda prioritas UTM dalam mendukung program nasional Sekolah Ramah Anak di Madura. (nda)

Berita Terkait

Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi
Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura
Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan
Dorong Efektivitas Program Makan Gratis, Satgas MBG Pamekasan Panggil 30 Kepala Dapur
Restoran Lalai Bayar Pajak, BPKPD Pamekasan Turun Tangan Jemput Bola
Sembilan Siswa SDN Toronan 1 Pamekasan Diduga Keracunan Usai Santap MBG
HLN ke-80, PLN UP3 Madura Berikan Penghargaan kepada Pelanggan Setia

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Karyawan 68 Dapur SPPG di Pamekasan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:26 WIB

Sederhana dan Merakyat, Bupati Pamekasan Nongkrong di Warung Kecil Saat Dampingi Istri Operasi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 05:41 WIB

Dipimpin Perempuan Berharta Rp 1,5 Miliar, Aktivis Pertanyakan Peran Bakorwil Pamekasan terhadap Masyarakat Madura

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03:01 WIB

Nelayan Madura Soroti Eksploitasi Migas, Minim Perberdayaan dan CSR Kurang Transparan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Restoran Lalai Bayar Pajak, BPKPD Pamekasan Turun Tangan Jemput Bola

Berita Terbaru