Baru Dibangun Tahun Lalu, Proyek Irigasi Senilai Rp 195 Juta di Desa Kecer Sumenep Rusak

- Jurnalis

Selasa, 18 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penampakan saluran irigasi yang kondisinya rusak di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Sumenep. (ZAINURRAHMAN / KLIKMADURA)

Penampakan saluran irigasi yang kondisinya rusak di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Sumenep. (ZAINURRAHMAN / KLIKMADURA)

SUMENEP || KLIKMADURA – Proyek saluran irigasi di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Sumenep mendapat sorotan dari berbagai pihak. Pemicunya, karena proyek senilai Rp 195 juta itu mulai rusak.

Padahal, proyek Program percepatan Peningkatan Tataguna Air Irigasi (P3-TGAI) itu baru dibangun pada tahun anggaran 2024 lalu. Anggaran proyek tersebut bersumber dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

Pantauan Klik Madura di lokasi, pekerjaan proyek irigasi tersebut rusak. Di beberapa bagian terlihat sudah mengelupas.

Kades Kecer, Matlani mengatakan, rusaknya saluran irigasi tersebut bukan karena kualitas pengerjaan yang tidak baik. Tetapi, karena faktor alam, seperti bumi bergerak dan aliran air yang deras.

Baca juga :  NasDem Sumenep Sebut Rekomendasi Pasangan Achmad Fauzi – KH. Imam Hasyim di Luar Prediksi

“(Proyek) itu memang proses direnovasi. Ambruk bukan karena kualitas, di lokasi itu memang rawan ambruk karena air di jalur itu memang deras,” katanya.

Dia juga membantah sengaja membiarkan proyek tersebut rusak. Pasalnya, pihaknya masih berencana akan memperbaiki, namun masih menunggu waktu yang tepat. Yakni, sampai air deras di lokasi tersebut berkurang.

“Bukan mau ditelantarkan seperti itu, ini nunggu berkurangnya air. Di jembatannya saja, sudah beberapa kali dicor tapi tidak kuat menahan air,” katanya.

Untuk diketahui, program P3-TGAI itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, dan memberdayakan masyarakat.

Baca juga :  Tiga Jabatan Strategis Tak Miliki Pejabat Definitif, Dewan Minta Eksekutif Tidak Asal Pilih

Serta, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

P3-TGAI merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan melibatkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). (zen/diend)

Berita Terkait

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas
Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG
Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa
Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor
Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean
Teken MoU dengan Kejati Jatim, Bupati Fauzi Tegaskan Sumenep Siap Jadi Contoh Penerapan Restorative Justice
Pulau Sepudi Gempa Lagi, Siswa SD Panik Lari Berhamburan ke Luar Kelas
Aksi Laut Jilid II, Nelayan Kangean Usir Kapal PT KEI dan Desak Hentikan Seismik

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dinilai Langgar Aturan, IKSASS Kangean Tolak Tambang Migas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Soal Gempa Bumi Pulau Sapudi Diduga Dipicu Pengeboran Migas, Begini Penjelasan BMKG

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Tokoh Pemuda Sapudi Desak HCML Buka Data Injeksi Fluida, Diduga Jadi Pemicu Gempa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:41 WIB

Warga Kangean Bersatu Tolak Eksplorasi Migas, Sebut Pemerintah Lebih Bela Investor

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:25 WIB

Akibat Ketimpangan Pembangunan dan Jauhnya Layanan Publik Dasar, Akademisi Dorong Pemekaran Kepulauan Kangean

Berita Terbaru

Catatan Pena

Puncak Amarah di Lapangan Migas Hidayah

Minggu, 19 Okt 2025 - 00:25 WIB