SAMPANG || KLIKMADURA – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2024 secara keseluruhan mencapai target. Namun, ada beberapa sektor yang perlu digenjot karena belum mecapai target. Salah satunya, sektor pajak daerah.
Kepala Bidang Pendapatan, BPPKAD Sampang, Moh. Heldiyas mengatakan, dari empat sektor PAD, dua di antaranya belum mencapai target.
Yakni, sektor pajak daerah hanya terealisasi 99,77 persen. Kemudian, sektor hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan hanya terealisasi 79,67 persen.
Target PAD dari sektor pajak daerah pada tahun 2024 sebesar Rp 37.570.000.000. Namun, realisasinya sebesar Rp 37.482.807.112.50. Sedangkan PAD sektor hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditarget Rp 9.500.000.000, realisasinya sebesar Rp 7.568.829.177,27.
“Alhamdulillah, untuk PAD dari sektor lain mencapai target, bahkan ada yang melebihi dari target yang telah ditentukan oleh pemerintah,” katanya.
Heldiyas menyampaikan, ada delapan jenis pajak daerah di Kabupaten Sampang yang pendapatannya mencapai target. Yakni, pajak air tanah yang ditarget Rp 150 juta, tercapai Rp 198.678.080.
Kemudian, pajak mineral bukan logam dan batuan ditarget Rp 500 juta, capaiannya sebesar Rp 806.667.202. Lalu, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang ditarget Rp 5 miliar dan tercapai Rp 5.163.066.977.
Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) ditarget Rp 22.920.000.000 tercapai Rp 25.968.817.402,50. Kemudian, PBJT makanan dan minuman ditarget Rp 3.750.000.000 dan tercapai Rp 3.930.516.142,50.
Sementara, PBJT tenaga listrik ditarget Rp 18.500.000.000, tercapai Rp 21.532.313.494,00, PBJT jasa parkir ditarget Rp 150 juta dan tercapai Rp 168.202.900. Lalu, BPJT jasa kesenian dan hiburan ditarget Rp 20 juta, tercapai Rp 25 juta.
Pria yang akrab disapa Diyas itu menyampaikan, ada tiga sektor pajak daerah yang tidak mencapai target. Yakni, pajak reklame yang ditarget Rp 1,5 miliar, hanya terealisasi Rp 1.325.626.249.
Kemudian, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBBP2) ditarget Rp 7,5 miliar hanya terealisasi Rp 4.019.951.202 dan BPJT jasa perhotelan ditarget Rp 500 juta hanya terealisasi Rp 312.744.866.
“Tahun ini, kami akan intens memonitoring setiap sektor PAD agar bisa tercapai sesuai target,” tandasnya. (san/diend)