Hampir 15 Tahun Sengketa Lahan SDN Gulbung 4 Tak Kunjung Usai, Murid Belajar di Gubuk dan Teras Rumah Warga

- Jurnalis

Kamis, 12 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gulbung 4, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang saat belajar di gubuk.

Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gulbung 4, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang saat belajar di gubuk.

SAMPANG || KLIKMADURA – Nasib malang dialami puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gulbung 4, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang. Mereka harus menimba ilmu di gubuk dan teras rumah warga.

Pemicunya, karena lahan sekolah yang mereka tempati bersengketa sejak 15 tahun lalu. Pantauan Klik Madura di lapangan, sekitar 20 siswa sangat antusias belajar meski di tempat yang tidak layak.

Kepala SDN Gulbung 4 Akhmad Muhtadin mengatakan, proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di rumah warga akibat lahan sekolah masih menjadi tanah sengketa dengan ahli waris. Musafak, warga setempat menyengketakan kepemilikan tanah tersebut karena dia merasa sebagai ahli waris.

Baca juga :  BPC HIPMI Sampang Komitmen Kawal Produk Lokal Tembus Pasar Internasional

 “Kurang lebih 15 tahun kami melaksanakan proses mengajar di gubuk kecil dan teras rumah warga setempat,” ungkapnya.

IMG-20250606-WA0005
IMG-20250606-WA0004
IMG-20250606-WA0003
IMG-20250606-WA0006
previous arrow
next arrow

Ia menjelaskan, gedung sekolah sebenarnya sempat diperbaiki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Namun, pembangunannya terhenti karena sekolah disegel oleh warga yang mengatasnamakan ahli waris itu.

“Kami dapat bantuan untuk renovasi. Namun pihak ahli waris tidak mengizinkan dan menyegel sekolah,” jelasnya.

 “Ahli waris dari keluarga yang di Desa Gulbung dan Desa Aeng Sareh saling klaim bahwa mereka masih punya hak waris atas tanah ini. Maka dari itu, sampai saat ini belum ada yang mengalah sehingga berdampak ke sekolah,” tambahnya.

Baca juga :  Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Jatim Harapkan Profesionalitas dan Kerukunan

Ia pun menyayangkan tidak ada titik terang penyelesaian persoalan tersebut. Sebab, perebutan hak waris itu berdampak buruk pasa sistem belajar mengajar.

Para siswa harus mengikuri kegiatan belajar mengajar (KBM) di tempat yang kurang memadai. Akibatnya, kegiatab pembelajaran tersebut tidak efektif, murid dan guru juga merasa tidak nyaman.

“Kami sangat kasihan kepada siswa dengan kondisi belajar seperti itu. Bagaimana kami bisa menciptakan generasi yang cerdas kalau kondisi kami seperti ini,” keluhnya.

Dari sebelum ia menjadi kepala sekolah di SDN Gulbung 4, permasalahan tersebut sudah ada. Akhmad Muhtadin menjabat sebagai kepsek sejak 2015, namun sampai sekarang permasalahan tersebut belum teratasi.

Baca juga :  Wakapolres dan Kasat Intelkam Sampang Resmi Diganti

“Masalah ini dari bulan Februari tahun 2010. Saya mengetahui itu dari surat penyegelan yang masuk ke kecamatan dan dinas yang di ajukan oleh ahli waris,” terangnya.

Akhmad Muhtadin mengaku sangat kebingungan dengan masalah tersebut. Sudah berbagai cara dan mediasi dilakukan agar ahli waris bisa mengizinkan bangunan sekolah itu bisa diperbaiki dan di renovasi, tetapi tidak berhasil.

“Masalah utamanya bukan di pemerintah. Tapi pihak ahli waris saling klaim,” tandasnya. (san/diend)

Berita Terkait

KH. Amin Syafi’uddin Resmi Lantik Pengurus Pusat IMADU Gersempal Periode 2025–2026
Bayi Laki-laki Dibuang di Area Persawahan, Polres Sampang Buru Pelaku
Usai Pelantikan Direksi Baru, Komisi II DPRD Sampang Dorong Perbaikan Kinerja BUMD
Wakapolres dan Kasat Intelkam Sampang Resmi Diganti
Mencuat Dugaan Pungli Tunjangan Sertifikasi Guru, Disdik Sampang Panggil Seluruh Korbid Pendidikan
Tingkatkan Kesehatan Balita, Bumil dan Lansia, Desa Pasarenan Sampang Rutin Gelar Posyandu
Fraksi PKB DPRD Sampang Dorong Pemkab Prioritaskan Pembangunan Akses Jalan
Diduga Jadi Korban Percobaan Pembunuhan, Pimpinan Perusahaan Media Asal Sampang Ditebas Saat Tidur

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 09:38 WIB

Bayi Laki-laki Dibuang di Area Persawahan, Polres Sampang Buru Pelaku

Kamis, 26 Juni 2025 - 02:19 WIB

Usai Pelantikan Direksi Baru, Komisi II DPRD Sampang Dorong Perbaikan Kinerja BUMD

Selasa, 24 Juni 2025 - 11:54 WIB

Wakapolres dan Kasat Intelkam Sampang Resmi Diganti

Kamis, 19 Juni 2025 - 16:17 WIB

Mencuat Dugaan Pungli Tunjangan Sertifikasi Guru, Disdik Sampang Panggil Seluruh Korbid Pendidikan

Kamis, 19 Juni 2025 - 04:08 WIB

Tingkatkan Kesehatan Balita, Bumil dan Lansia, Desa Pasarenan Sampang Rutin Gelar Posyandu

Berita Terbaru

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifuddin saat menghadiri konfrensi pers beberapa waktu lalu. (MOH. IQBALUL KHAVEI MZ / KLIKMADURA)

Pamekasan

Tak Ideal, Pamekasan Hanya Punya Satu Dokter Spesialis Tulang

Sabtu, 28 Jun 2025 - 09:56 WIB

TERIK: Pengendara melintas di depan kantor DP3AP2KB Pamekasan. (LAILIYATUN NURIYAH/KLIK MADURA).

Pamekasan

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Pamekasan Tinggi

Sabtu, 28 Jun 2025 - 02:51 WIB