SAMPANG || KLIKMADURA – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Sampang masih jauh dari target.
Hingga akhir semester I tahun ini, capaian baru Rp42.120.000 atau hanya 28 persen dari target Rp150 juta.
Anggota Komisi II DPRD Sampang, Moh Anwar, menyoroti rendahnya capaian tersebut. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah fasilitas RPH yang dinilai belum memadai.
“Informasi yang kami terima, fasilitas RPH memang kurang maksimal. Misalnya saluran air tidak berfungsi baik, padahal proses pemotongan hewan itu jelas membutuhkan banyak air,” tegasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan KP) Sampang, Arif Rahman, mengakui persoalan tersebut.
Dia menyebut keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam pengembangan fasilitas.
“Kami menyadari bahwa ketersediaan fasilitas di RPH memang memengaruhi performa layanan. Namun, sampai saat ini kami belum bisa melengkapinya karena tidak ada anggaran,” ujarnya.
Arif menegaskan, pihaknya hanya bisa memaksimalkan layanan dengan sumber daya yang tersedia.
“Saat ini, dinas hanya bisa mengoptimalkan apa yang ada,” tandasnya. (san/nda)















