PAMEKASAN || KLIK MADURA – Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan mengaku pesimis bisa mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) tahun ini. Padahal target yang dibebankan hanya Rp50 juta.
Kepala Diskop UKM dan Naker Pamekasan, Muttaqin, menyebutkan bahwa sumber PAD instansinya berasal dari pinjaman modal bagi pelaku UMKM melalui BPR Jatim.
Ada dua jenis pinjaman, yakni bunga enam persen untuk pinjaman reguler dan nol persen khusus bagi pelaku UMKM yang pernah mengikuti pelatihan.
Namun, pinjaman berbunga enam persen dinilai terlalu tinggi, sehingga masyarakat lebih memilih pinjaman dari pemerintah provinsi. Awalnya berbunga 12 persen, kini mendapat subsidi hingga hanya tiga persen.
“Karena bunga di kita terlalu tinggi, masyarakat lebih banyak beralih ke pinjaman provinsi,” jelasnya.
Hingga September ini, realisasi PAD baru mencapai Rp19.536.884. Dengan kondisi tersebut, Diskop menilai target Rp50 juta hampir mustahil dicapai.
“Kalau untuk usaha yang sudah jalan, bunga enam persen masih bisa. Tapi untuk usaha baru jelas berat,” kata mantan Camat Tlanakan itu.
Muttaqin mengaku sudah berulang kali mendapat tekanan saat rapat bersama DPRD terkait rendahnya capaian PAD. Namun, ia menegaskan prioritasnya tetap pada kesejahteraan pelaku UMKM.
“Iya, mau bagaimana lagi, kondisinya memang begini,” tukasnya dengan nada pasrah. (enk/nda)