PAMEKASAN || KLIKMADURA – Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman memiliki jiwa sosial tinggi. Kepeduliannya terhadap masyarakat tidak pernah berubah.
Terbukti, orang nomor satu di Bumi Ratu Pamellingan itu meluangkan waktu mengunjungi Slamet, warga Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, Rabu (30/4/2025).
Pria berusia 54 tahun itu menderita stroke dan hidup sebatang kara dalam kondisi memprihatinkan.
Slamet tinggal seorang diri di rumah yang tidak layak huni. Kondisi kamarnya berantakan dan kumuh. Untuk bertahan hidup, ia hanya mengandalkan belas kasih para tetangganya. Hidupnya tidak teratur, dan tidak ada keluarga yang mendampingi.
Kedatangan bupati yang juga dikenal sebagai tokoh agama kharismatik itu didampingi Sekretaris Daerah Pamekasan, Masrukin dan Direktur RSUD Pamekasan, dr. Raden Budi Santoso.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan dr. Saifuddin, Kepala Dinas Sosial Herman Hidayat, Camat Pamekasan Rahmat Kurniadi Suroso serta beberapa pejabat lainnya.
“Pak Slamet akan segera kami bawa ke rumah sakit agar mendapat perawatan medis. Meskipun tidak bisa mengembalikan kondisi beliau seperti sedia kala, setidaknya kesehatannya bisa terpantau dan mendapat penanganan yang layak,” kata Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman.
Mantan Anggota DPR RI itu juga memastikan, kebutuhan dasar Slamet seperti tempat tidur, MCK, serta makanan dan minuman akan dibantu oleh Dinas Sosial (Dinsos).
Bahkan, rumahnya yang tak layak huni akan diupayakan untuk direhabilitasi melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Namun, terkait bantuan konsumsi, Kiai Kholilurrahman menyebut masih perlu penyesuaian. Sebab, program makan gratis dari Dinsos saat ini hanya diperuntukkan bagi lanjut usia (lansia).
“Kalau program makan untuk lansia tidak bisa mengakomodasi, maka kami berharap tetangga bisa saling bantu. Solidaritas sosial sangat penting dalam kasus seperti ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pamekasan, Herman Hidayat menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan asesmen lanjutan terhadap kondisi Slamet. Tujuannya, untuk menentukan jenis bantuan yang bisa disalurkan secara berkelanjutan.
“Kami akan data dan nilai kembali kondisi Pak Slamet, baik dari segi sosial maupun kesehatannya. Dari situ kami akan rumuskan bentuk bantuan yang paling tepat,” tandasnya. (ibl/diend)