PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kabupaten Pamekasan kini menempati posisi kedua tertinggi kasus campak di Jawa Timur setelah Sumenep. Berdasarkan data terbaru, tercatat 520 anak suspek, 177 positif, dengan rincian 5 anak meninggal dunia dan 83 anak sembuh.
Health Specialist Unicef Indonesia Wilayah Jawa, Armunanto, menyebut tingginya kasus campak di Pamekasan harus segera ditangani bersama.
Pasalnya, dari catatan di Jawa Timur, Sumenep menjadi daerah tertinggi dengan 20 anak meninggal dunia, disusul Pamekasan dengan 5 kasus meninggal, dan Sampang di urutan ketiga dengan 2 kasus meninggal.
“Kesepakatannya semua pihak harus terlibat untuk ikhtiar agar semua anak mendapatkan perlindungan dan aman dari virus campak ini,” tegas Armunanto usai menghadiri Forum Koordinasi Penanganan Campak di Pamekasan, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, upaya paling mendesak adalah imunisasi tambahan serentak untuk semua anak, baik yang sudah pernah diimunisasi rutin maupun yang belum.
Targetnya, minimal 95 persen anak memiliki imunitas sehingga virus campak tidak berkembang dan tidak menimbulkan kasus baru.
Armunanto juga menegaskan, program imunisasi tambahan ini akan tetap berjalan meski ada efisiensi anggaran. Pendanaannya dialihkan dari BLUD puskesmas sehingga tidak membebani APBD Kabupaten Pamekasan.
“Kasus paling banyak terjadi pada anak usia 1 hingga 4 tahun, jadi kelompok usia ini yang menjadi prioritas imunisasi tambahan pada Senin (15/9/2025) mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr. Saifudin, memastikan imunisasi tambahan bisa diakses masyarakat di berbagai lokasi. Mulai dari posyandu, sekolah, hingga fasilitas kesehatan yang rutin melaksanakan program imunisasi.
“Untuk menekan angka ini dengan cara edukasi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Semua langkah itu sudah kami lakukan,” ujar dr. Saifudin.
Pemerintah bersama lintas sektor menargetkan program imunisasi tambahan ini dapat memutus penyebaran campak di Pamekasan, sekaligus menekan angka kematian anak akibat virus tersebut. (enk/nda)