PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pemotongan poin kinerja karyawan Puskesmas Talang bukan hanya dikeluhkan. Tetapi, dianggap sebagai tindakan tidak manusiawi sebab berdampak fatal pada pendapatan.
Informan Klik Madura menyampaikan, ada beberapa kriteria yang dimasukkan dalam pengisian poin kinerja yang merujuk pada Perbup remunirasi.
Namun, Kapus Talang Siring Pamekasan drg. Khaliliya Syaifiyati dengan semena-mena memotong poin tersebut. Bahkan, pemotongannya sangat besar.
“Pengurangan poinnya sangat besar. Dari semula 60 poin hanya tersisa 10 poin. Jomplang banget itu nilainya dan sangat berpengaruh pada pendapatan kami,” katanya.
Menurutnya, penilaian poin dana kapitasi itu dilakukan oleh tim. Kemudian, hasil penilaian itu diubah sesuai keinginan kapus. Ironisnya, proses pencairan dana kapitasi itu juga sangat lama.
“Kesannya kami sampai ngemis-ngemis ke beliau agar segera ditransfer, meskipun nanti ujung-ujungnya juga harus mengembalikan 10 persen,” terangnya.
Menurutnya, pemotongan poin kinerja itu tidak dilakukan kepada semua karyawan. Tapi, untuk pengembalian 10 persen diterapkan kepada semua karyawan Puskesmas Talang Siring Pamekasan.
Uang yang dikumpulkan dari hasil dari pemotongan dan pengembalian dana kapitasi itu tidak jelas peruntukannya. Bahkan, sarana dan prasarana (sarpras) di pelayanan kesehatan tersebut dirasa sangat kurang.
Kapus Talang Siring Pamekasan drg. Khaliliya Syaifiyati mengaku tidak ada pemotongan poin kinerja karyawan. Menurutnya, untuk pemberian poin tersebut sudah disesuaikan dengan kinerja para karyawan.
“Bukan pemotongan nilai, tapi kalau kinerja kurang baik, tentu nilainya tidak sama. Dan yang menilai bukan saya, ada timnya tersendiri. Sebenarnya, terserah mereka mau menilai saya seperti apa perihal kepemimpinan saya. Hanya Allah yang tahu,” jelasnya.
Sementara, untuk pengembalian dana kapitasi 10 persen, diakui memang sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya.
Dana tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan puskesmas, baik dari rehab ringan atau berat, BBM ambulance, menjenguk keluarga karyawan yang sakit, dan sebagainya.
“Dan itu masih kurang, saya lagi yang harus nalangin,” tukasnya. (enk/diend)