PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pamekasan terus memperluas jejaring kolaborasi melalui penandatanganan sejumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan instansi pemerintah dan lembaga pendidikan.
Langkah ini menjadi komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus memperkuat literasi keimigrasian di tengah masyarakat.
Sinergi lintas sektor tersebut melibatkan Disdukcapil, Kemenag, dan Diskominfo di wilayah Madura. Kolaborasi ini difokuskan pada integrasi data, pemanfaatan ruang publik sebagai sarana diseminasi informasi, serta perluasan edukasi keimigrasian.
Upaya ini diharapkan dapat mempercepat layanan, meningkatkan efektivitas koordinasi, dan menekan potensi keberangkatan non-prosedural melalui peningkatan pemahaman masyarakat terhadap prosedur yang berlaku.
Selain dengan instansi pemerintahan, Kanim Pamekasan juga menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Madura.
Kerja sama tersebut menjadi wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Langkah ini membuka ruang lebih luas bagi mahasiswa dan sivitas akademika untuk mengakses informasi, riset, serta kegiatan edukatif di bidang keimigrasian.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pamekasan, Ahmad Muttaqin, menegaskan bahwa penguatan kolaborasi lintas sektor merupakan kebutuhan penting untuk menjawab tantangan pelayanan publik yang semakin kompleks.
“Kami di Imigrasi Pamekasan percaya bahwa pelayanan terbaik hanya bisa tercapai jika seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama,” katanya.
“Sinergi dengan instansi daerah maupun dunia akademik menjadi kunci untuk memperluas edukasi dan memastikan layanan keimigrasian benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi bukan hanya formalitas, tetapi langkah nyata dalam membangun generasi yang memahami pentingnya regulasi keimigrasian.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi bukan hanya soal kegiatan seremonial, tapi tentang membangun generasi yang melek keimigrasian. Mahasiswa harus mendapat akses pengetahuan yang tepat, riset yang komprehensif, dan pengalaman lapangan yang relevan,” jelasnya.
Dalam rangka memperluas pemahaman publik, Kanim Pamekasan turut melaksanakan berbagai kegiatan edukatif, mulai dari penyuluhan, pemaparan mekanisme layanan, hingga pengembangan program Desa Binaan Imigrasi.
Menurut Muttaqin, peningkatan kualitas layanan hanya dapat dicapai jika seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif dalam penyebaran informasi yang benar dan mudah dipahami masyarakat.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan keimigrasian yang profesional, akuntabel, dan berintegritas. Harapannya, masyarakat Madura bisa mendapatkan layanan yang mudah, cepat, dan tepat sasaran, sesuai amanah dan kebutuhan di lapangan,” pungkasnya.
Dengan sinergi yang semakin diperkuat, Kantor Imigrasi Pamekasan menegaskan tekadnya untuk terus menghadirkan layanan keimigrasian yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (nda)














