PAMEKASAN || KLIKMADURA – Kabar gembira datang dari dunia pendidikan tinggi di Pulau Madura. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura.
Perubahan status tersebut menjadi tonggak sejarah penting bagi pengembangan kualitas pendidikan tinggi di wilayah tersebut.
Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., mengatakan, perubahan status tersebut bukan sekadar pergantian nama. Melainkan, tantangan besar yang harus dijadikan motivasi untuk melahirkan sumber daya manusia yang lebih unggul dan berdaya saing global.
“Perubahan ini adalah amanah besar. Arahan dari pemerintah sangat jelas, bahwa kami harus mampu menjawab tantangan sebagai universitas yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga mampu mendorong perubahan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, kehadiran kampus harus menjadi motor pembangunan, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Kampus harus menjadi pemacu dan pendorong agar pola hidup masyarakat terus berkembang.
Berkenaan dengan transformasi kelembagaan, Rektor Saiful Hadi menegaskan, akan mengikuti seluruh proses regulasi dan memanfaatkan momentum ini untuk mendorong internasionalisasi UIN Madura.
“UIN Madura harus mampu menghadirkan calon mahasiswa dengan cara berpikir global. Untuk itu, kami akan memperkuat kerja sama dengan kampus nasional maupun internasional,” ucapnya.
Mantan ketua komisariat PMII pertama Staim Pamekasan itu menyampaikan bahwa UIN Madura juga mulai mempercepat pembukaan program studi berbasis teknologi, seperti Teknik Informatika dan Teknologi Informasi.
“Direktorat Kemenristekdikti sudah memberikan izin bagi kami untuk mengajukan prodi umum, meski baru satu rumpun, yakni yang berkaitan dengan teknologi informasi. Sumber daya manusia kita sudah siap, tinggal proses pengajuan,” tuturnya.
Ia juga menyinggung proses pemilihan nama kampus. Awalnya, sempat direncanakan untuk menggunakan nama ulama besar Madura, Syaikhona Kholil, namun tidak diizinkan karena nama tersebut telah digunakan oleh institusi lain.
“Akhirnya dipilih nama UIN Madura, karena merepresentasikan identitas seluruh kabupaten di Pulau Madura. Nama Madura sudah dikenal luas, bahkan hingga ke luar negeri,” katanya.
Dengan perubahan ini, UIN Madura diharapkan menjadi pusat pendidikan tinggi Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman, serta mampu mencetak generasi muda yang unggul di tingkat nasional maupun internasional. (ibl/diend)