PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Kabupaten Pamekasan sudah berlangsung cukup lama.
Namun, hingga kini tercatat masih ada 182 koperasi yang belum menjalankan usahanya, sementara hanya tujuh KDKMP yang sudah beroperasi.
Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan, Baihaki, menjelaskan lambatnya pergerakan usaha koperasi disebabkan oleh proses penyelesaian administrasi di masing-masing KDKMP.
Beberapa di antaranya masih mengurus NPWP, NIB, serta pembukaan rekening di Bank BNI, yang saat ini menjadi satu-satunya bank mitra untuk KDKMP.
“Sebelumnya bank penyalur itu Himbara secara umum, tapi sekarang difokuskan ke BNI. Jadi banyak yang sedang menyelesaikan administrasinya. Ada juga yang baru menyusun proposal usaha,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menargetkan minimal 50 persen koperasi bisa aktif dalam waktu dekat, dan berharap semuanya tuntas hingga akhir tahun ini.
Dari tujuh KDKMP yang sudah berjalan, rata-rata bergerak di bidang pertokoan dan sembako. Hanya satu koperasi yang sudah menjadi mitra salah satu bank Himbara, yakni di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan.
“Jenis usaha pertokoan itu memang paling mudah dan terjangkau, jadi banyak yang memilih sektor itu,” terang Baihaki.
Dia juga menambahkan, seluruh koperasi yang sudah beroperasi masih menggunakan dana swadaya anggota. Hingga kini belum ada satupun KDKMP yang mengajukan permodalan ke bank.
“Benar, belum ada yang mengajukan pinjaman modal. Semua masih mengandalkan dana dari para anggota,” tutup Baihaki. (enk/nda)