Kegaduhan di Kangean Bukan Tanpa Sebab, PT KEI Harus Bertanggung Jawab!

- Jurnalis

Kamis, 30 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Mat Saleh, Pemerhati Lingkungan Kepulauan Kangean.

——-

PULAU Kangean, Kabupaten Sumenep, akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Masyarakat di pulau yang biasanya hidup tenang kini dihadapkan pada kegaduhan sosial yang kian memanas.

Namun, perlu ditegaskan bahwa kegaduhan itu tidak lahir dari kekosongan. Ada sebab mendasar yang tak bisa diabaikan dan patut dikaji secara objektif.

Keresahan warga diduga kuat berkaitan dengan aktivitas survei seismik yang dilakukan oleh PT Kangean Energi Indonesia (KEI) dalam beberapa waktu terakhir.

Banyak warga menilai aktivitas perusahaan tersebut dilakukan secara sepihak, tanpa keterbukaan informasi dan tanpa pelibatan masyarakat secara memadai.

Baca juga :  Memaknai Maulid Nabi di Era Modern

Akibatnya, muncul gelombang kecurigaan, keresahan, bahkan penolakan di sejumlah titik operasi.

Dalam konteks wilayah kepulauan seperti Kangean, partisipasi masyarakat bukan sekadar formalitas administratif, melainkan kunci utama keberhasilan program pembangunan apa pun.

Masyarakat Kangean memiliki hubungan emosional dan ekonomi yang sangat erat dengan tanah dan laut mereka—sumber utama kehidupan yang diwariskan turun-temurun.

Ketika ruang hidup itu terganggu tanpa penjelasan yang utuh, maka yang lahir bukan dukungan, melainkan kegelisahan sosial seperti yang kita saksikan hari ini.

Karena itu, PT KEI harus hadir dengan pendekatan yang lebih terbuka dan humanis. Perusahaan perlu menjelaskan secara transparan tujuan, manfaat, serta potensi dampak dari setiap aktivitasnya.

Baca juga :  Nelayan Kembali Usir Kapal Induk PT KEI, Desak Hentikan Aktivitas Migas di Laut Kangean

Komunikasi dua arah yang jujur dengan masyarakat adalah langkah paling rasional untuk memulihkan kepercayaan publik.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga tidak boleh bersembunyi di balik retorika investasi. Kehadiran negara dibutuhkan bukan untuk sekadar mengamankan proyek, tetapi memastikan seluruh kegiatan ekonomi berjalan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. Yakni, menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Kangean bukan sekadar titik di peta investasi migas. Ia adalah rumah bagi ribuan jiwa yang hidup berdampingan dengan laut, tanah, dan budaya yang mereka rawat dengan kesadaran ekologis tinggi.

Baca juga :  Petronas Siap Bor Migas di Sampang, Pemkab Tekankan Wajib Bermanfaat Bagi Masyarakat

Karena itu, setiap kebijakan dan aktivitas ekonomi di pulau ini semestinya mengedepankan kepentingan masyarakat lokal serta kelestarian lingkungan hidupnya.

Kegaduhan di Kangean bukan tanpa sebab. Ia adalah alarm sosial bahwa ada komunikasi yang tersumbat dan aspirasi yang belum tersampaikan.

PT KEI harus bertanggung jawab dengan hadir secara terbuka, membangun dialog sejajar, dan memperbaiki hubungan sosial yang sempat terkoyak.

Hanya dengan cara itu, ketenangan dan kepercayaan masyarakat Kangean dapat pulih kembali. (*)

Berita Terkait

Ketika Madura Mengajukan Diri Jadi Negara
Rudy Saladin dan Ramalan 2055
Darurat Militer Atau Darurat Nurani
Bukan Lagi Soal Sanksi, Ini Soal Budaya Politik
Basmi Rokok Ilegal: Satir untuk Nur Faizin
Bangkalan Darurat Narkoba
Ketika Penis Patung Lebih Berguna daripada Pena Wartawan
Cyber-Utopianisme dan Realitas Generasi Muda

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:35 WIB

Kegaduhan di Kangean Bukan Tanpa Sebab, PT KEI Harus Bertanggung Jawab!

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Ketika Madura Mengajukan Diri Jadi Negara

Rabu, 17 September 2025 - 06:41 WIB

Rudy Saladin dan Ramalan 2055

Kamis, 4 September 2025 - 07:46 WIB

Darurat Militer Atau Darurat Nurani

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:58 WIB

Bukan Lagi Soal Sanksi, Ini Soal Budaya Politik

Berita Terbaru

Catatan Pena

Jejak Fosfat dan Bayang Uranium di Tanah Madura

Rabu, 29 Okt 2025 - 23:32 WIB